Ketika Merindukan Kampung Halaman

Ilustrasi suasana pedesaan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad Firman

VIVA.co.id – Desa Kupal adalah salah satu desa yang satu daratan dengan Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Desa yang amat elok dan penuh dengan cerita, yang membuat saya tidak dapat melupakan kampung halaman ini. Walaupun sejauh mana saya melangkah untuk meninggalkannya.

Mudik Tak Biasa! Pemuda Ini Ceritakan Perjalanan Mudiknya dengan Cara Nebeng Orang Lain

Desa Kupal juga memiliki beberapa tempat untuk kalangan anak muda yang biasa digunakan sebagai tempat nongkrong. Di antaranya adalah dermaga pelabuhan, lapangan sepakbola, lapangan voli, dan gang-gang yang dijadikan tempat berkumpulnya anak muda pada saat malam hari. Waktu saya berada di desa ini beberapa tahun lalu, tempat favorit saya dengan teman-teman adalah dermaga pelabuhan.

Di sana sangat cocok dijadikan sebagai tempat untuk mencuci mata dengan pemandangan yang indah pada sore hari, dan dihiasi dengan anak-anak kecil yang sedang mandi air panas di dekat pelabuhan ini. Air panasnya bersumber dari bawah laut. Terkadang saya dan teman-teman pun ikut meramaikan air panas ini.

Gelombang Mudik 2024: Diprediksi 193,6 Juta Orang Bakal Pulang ke Kampung Halaman!

Tempat nongkrong yang lainnya adalah di lapangan sepakbola dan lapangan bola voli. Ini adalah salah satu tempat di mana saya dan teman-teman bisa menunjukkan bakat kami dengan bermain bersama-sama dan meningkatkan minat kita masing-masing. Sampai pernah saya dengan teman-teman membentuk beberapa tim kesebelasan untuk persiapan bertanding di beberapa turnamen antar desa.

Permainan bola kaki dan bola voli ini adalah salah satu hiburan bagi kami anak muda untuk mengembangkan bakat. Bukan hanya pada saat ada pertandingan saja, tapi ini adalah rutinitas aktivitas keseharian kami sebagai tempat menjalin persahabatan dengan teman-teman dari desa tetangga kampung kami.

Viral Jasa Penitipan Suami Jelang Mudik: Dijamin Amanah!

Selain itu, tempat hiburan untuk anak-anak muda di desa ini adalah berkumpul dengan teman di gang-gang yang kami jadikan sebagai tempat silaturahmi dengan beberapa teman dari RT yang berbeda hanya untuk sekadar berbincang-bincang. Apalagi pada saat momen bulan puasa seperti ini. Biasanya gang-gang itu kita jadikan sebagai pos untuk membangunkan para masyarakat yang ingin sahur. Aktivitas anak muda di desa ini pada momen bulan puasa biasanya setelah salat tarawih mereka akan duduk-duduk sambil bermain domino sampai menjelang sahur. Sehingga masyarakat mudah dibangunkan.

Saat saya masih tinggal di sana, ada beberapa prestasi yang diraih Desa Kupal. Berkat kekompakan teman-teman, kami pernah meraih juara 2 turnamen sepakbola dan juara 3 dengan turnamen yang berbeda. Sangat istimewa karena kami berlatih dengan sangat sungguh-sungguh untuk mendapatkan juara.

Ada begitu banyak cerita tentang kampung halamanku yang tidak semua bisa diceritakan lewat tulisan ini. Namun, sebagian cerita yang saya ceritakan inilah yang membuat saya tidak dapat melupakan kampung halaman. Banyak cerita lucu ketika kami berkumpul di gang-gang yang membuat kami tertawa bersama. Terkadang kami pergi ke pantai, mengambil sampang orang sampai akhirnya ketahuan. Kami pun dikejar dan lari bersama-sama untuk kabur.

Terkadang kami juga berjalan-jalan di pantai sambil mengangkat celana. Karena waktu itu kami selalu mengenakan celana panjang. Tanpa disengaja ada beberapa teman yang saling menyiram sampai akhirnya kami basah bersama-sama. Biasanya pada saat kami pulang ke rumah, ibu akan memarahi karena pakaian yang baru dipakai sudah basah kembali.

Banyak teman yang meminta saya untuk pulang di bulan Ramadan ini. Tapi sayang saya hanya bisa menjawab, “Masih dua tahun lagi baru saya balik kampung, Sob!”. (Tulisan ini dikirim oleh Erwinmutalib)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya