Kemiskinan Memaksa Anak Ikut Bekerja

Ilustrasi kemiskinan
Sumber :
  • uk.reuters.com

VIVA.co.id – Indonesia yang memiliki kekayaan akan hasil rempah-rempahnya masih belum menutupi kondisi sosial ekonomi saat ini. Kondisi yang jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Kondisi yang dilihat sangat memprihatinkan yang harus dihadapi dan dijalani oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Demi kelangsungan hidupnya mereka seperti dituntut untuk menjalankan sesuatu.

Pergilah Dinda Cintaku

Anak usia di bawah umur yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak justru dihadapkan dengan kenyataan kondisi yang ada. Mereka diajak untuk mencari sesuap nasi dengan cara bernyanyi di sekitar jalan raya ibukota yang ramai atau dari satu bus ke bus lainnya menggunakan alat musik sederhana.

Anak yang seusianya seharusnya senang bermain dan bercanda tawa dengan teman sebaya, justru harus ikut merasakan kondisi sosial ekonomi orang tuanya. Memberikan pendidikan yang layak untuk sang anak adalah harapan terbesarorang tua. Namun apalah daya, kondisi yang sangat tidak memungkinkan memaksa anak untuk dihadapkan dengan kenyataan yang ada demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Kesenjangan sosial yang terjadi antara masyarakat kalangan menengah ke atas dengan masyarakat kalangan menengah ke bawah ini terjadi karena ketidakmerataan yang diakibatkan oleh lambatnya pertumbuhan perekonomian negara saat ini. Terlihat perbedaan keberadaan kawasan mewah yang golongan masyarakatnya kelas menengah ke atas dengan keberadaan kawasan kumuh pada golongan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Kondisi sosial masyarakat Indonesia ini tidak hanya terjadi pada tingkat kemiskinan. Tingkat pengangguran juga banyak terjadi akibat jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Permasalahan yang terjadi mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia tersebut diakibatkan karena kinerja pemerintah yang tidak maksimal. Selain itu, Pemerintah tidak bijaksana dalam memprioritaskan kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat dengan kelas menengah ke bawah.

Tindakan korupsi menjadi salah satu penyebab kondisi perekonomian Indonesia yang sangat memprihatinkan ini. Program-program pemerintah yang sudah direncanakan tidak mencapai sasaran. Akibat tindakan korupsi tersebut, mengurangi potensi pendapatan yang kemungkinan bisa diterima oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. (Tulisan ini dikirim oleh Rida Al Hidayah, mahasiswa Universitas Nasional, Jakarta)

Kisah Orang Terkaya: Heinz Hermann Thiele, Anak Miskin yang Kini Berharta Rp251 Triliun. (FOTO: Knorr-Bremse)

Kisah Heinz Hermann, Anak Miskin yang Kini Punya Harta Rp251 Triliun

Heinz Hermann Thiele pernah hidup terbatas sebelum miliki harta Rp251 triliun karena kerja keras dan menempuh pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2020