Ada Malaikat Kecil di Tengah Riuhnya Pembagian Sembako

Para malaikat kecil saat pembagian sembako gratis. (Foto U-report)
Sumber :

VIVA.co.id – Membantu orang tua memang sudah menjadi kewajiban seorang anak. Didikan sedari dini akan memberikan pengaruh besar atas sikap dan tindakannya di masa mendatang. Hal-hal kecil yang dilakukan dengan niat membantu orangtua, tentu akan terpatri di dalam jiwa seorang anak.

Viral Alquran Dilempar Petugas saat Eksekusi Rumah Yatim Piatu

Begitulah sedikit gambaran anak-anak Desa Ujung Tebu selama tim Rumah Yatim bertugas. Ada pemandangan yang cukup menarik memang untuk diperhatikan dalam rangkaian kegiatan Bagi Sembako Rumah Yatim di Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.

Di antara deretan para penerima, ada para malaikat kecil yang ikut mengantre barisan. Mereka terlihat antusias mengikuti gelagat orang tua-orang tua yang hadir. Jika dilihat dari perawakan mereka, rata-rata anak-anak tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Usia mereka pun sekitar 6 sampai 13 tahun, walaupun ada anak-anak yang lebih dari itu.

Pergilah Dinda Cintaku

Ketika ditanya soal orang tua mereka, kebanyakan menjawab bahwa orang tuanya sedang sibuk bekerja di kebun atau di sawah. Yang paling mengejutkan lagi, baik secara data yang dikumpulkan panitia dan hasil dari bincang-bincang tim kepada anak-anak tersebut, di antara anak-anak itu banyak yang berstatus yatim atau piatu, bahkan keduanya.

“Ayah sudah meninggal waktu aku kelas satu SD,” ungkap Ade yang sekarang berhenti sekolah karena masalah ekonomi. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam itu, tidak meruntuhkan semangat mereka untuk menanti giliran menerima sembako.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Kadang-kadang mereka harus mengalah karena ada beberapa orang tua yang mesti diprioritaskan karena usianya sudah terbilang sangat tua. “Senang dapat sembako. Nanti bisa dikasih buat emak di rumah,” kata Usman yang saat itu bersiap-siap pulang ke rumah setelah mendapatkan paket sembako.

Generasi-generasi seperti mereka layak untuk diperhatikan. Memang tidak selamanya aksi sosial tersebut bisa membantu kehidupan mereka, terutama terkait masa depan. Maka dari itu, kehidupan anak-anak tersebut adalah cerminan di mana ketimpangan sosial di masyarakat telah membunuh impian dan masa depan mereka.

Bantuan dari pihak-pihak yang terlibatlah yang sedikit mampu membuka senyum manis dan menanam benih kebahagiaan. Maka dari itu, fenomena sosial tersebut menjadi PR kita bersama. Paling tidak, bisa sedikit mengurangi beban kehidupan yang dijalani oleh mereka. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya