Wakil Presiden RTI Amerika Puji Budaya Baca Siswa di Cimahi

Paul Weisenfeld melihat siswa kelas IV yang sedang membuat layang-layang.
Sumber :

VIVA.co.id – Paul Weisenfeld, Executive Vice President Research Triangle Institute (RTI) Amerika, terkesan dengan budaya membaca siswa SDN Utama Mandiri 1 Cimahi, Jawa Barat. Siswa di sekolah ini setiap hari membaca satu buku bacaan non pelajaran.

Pergilah Dinda Cintaku

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah mitra Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) melalui program Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS). Mewakili RTI sebagai pelaksana program, Paul ingin melihat langsung dampak program Usaid Prioritas di tingkat sekolah, Selasa (21/3/2017).

Saat mengunjungi siswa kelas II yang sedang belajar membaca bersama, Paul bertanya, “Siapa yang suka membaca buku setiap hari?” Semua siswa menunjuk tangannya. Siswa mengaku rata-rata membaca 1-2 buku setiap harinya. Sekolah ini telah menerapkan program budaya membaca buku bacaan 15 menit sebelum pembelajaran dimulai sejak Oktober 2015. Dampaknya, minat siswa untuk membaca sudah berkembang dengan baik.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

“Saya bergembira dapat menyaksikan langsung kemajuan yang ditunjukkan oleh sekolah ini. Ternyata sekolah ini sudah maju, khususnya dalam hal literasi. Proses pembelajaran telah memungkinkan siswa mengalami kemajuan berarti dalam kemampuan membaca. Kemampuan membaca itu sangat penting bagi anak-anak karena ia menjadi dasar dan modal meraih prestasi unggul ke depannya. Kemampuan membaca bisa menentukan kesuksesan anak di masa depan,” papar Paul.

Di kelas III, tampak guru sedang melakukan membaca terbimbing untuk sekelompok siswa yang memiliki kemampuan membaca sama. Mereka sedang dibimbing untuk memahami isi buku. Sementara siswa lainnya tampak asyik dalam sesi membaca mandiri. Di kelas II, tampak guru sedang memfasilitasi siswa membaca bersama. Sebuah pendekatan membaca bagi kelas awal dengan menggunakan buku bacaan berjenjang bantuan Usaid.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Saat mengunjungi kelas IV, guru juga memperlihatkan kemampuan mengajar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran aktif. Setiap kelompok siswa tampak sedang asyik belajar IPA dengan membuat kincir angin, layang-layang, roket, atau mobil-mobilan. Mereka tengah berusaha mempelajari energi angin dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Di kelas IV lainnya, siswa sedang belajar matematika. Mereka tampak asyik membuat beragam bentuk kotak berbahan kardus atau kertas karton. Mereka tengah mempelajari beragam bentuk bangun ruang dengan mengidentifikasi jumlah sudut, sisi, dan rusuknya.

Paul Weisenfeld juga memuji kepala sekolah dan jajaran guru yang telah mengelola sekolah dengan baik. Menurutnya, manajemen sekolah tampak sangat mendukung bagi proses pembelajaran aktif. Tambahan pula, peran serta masyarakat terhadap sekolah ini begitu baik. Komite sekolah dan orang tua berpartisipasi aktif mendukung manajemen dan pembelajaran di sekolah.

Kepala SDN Utama Mandiri 1 Cimahi, Cucum Suminar, mengaku terbayar kerja kerasnya selama ini mengelola sekolah ketika menyaksikan kerja keras para guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang aktif dan efektif. “Anak-anak tampak betah belajar di sekolah ini, sehingga sering kali sudah waktunya pulang tapi mereka masih tetap di sekolah,” tuturnya.

Kinerja siswa tercermin pada beragam pajangan karya siswa yang menghiasi ruang kelas, papan pajangan, dan majalah dinding di lingkungan sekolah. Menurut Cucum, dahulu sekolah ini tidak dilirik, tapi kini menjadi rujukan dan sasaran kunjungan. Baik dari luar provinsi maupun tamu internasional.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Kota Cimahi, Nana Suyatna, menyampaikan terima kasih kepada pihak RTI yang telah melaksanakan program Usaid di Kota Cimahi. “Kami merasa sangat terbantu dalam mengembangkan pendidikan dasar berkualitas. Seluruh sekolah mitra dan segenap stake holder Kota Cimahi merasakan manfaat besar dari program ini dan dampaknya di tingkat sekolah tampak nyata di SD ini,” ucap Nana.

Ia juga menyatakan komitmennya untuk memelihara berbagai praktik baik dampak program Usaid Prioritas dan menurutnya langkah-langkah menjamin keberlanjutan program yang sudah dimulai. (Tulisan ini dikirim oleh Anwar Holil, Jakarta)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya