Mukhromin Bisa Senyum Lagi setelah Kaki Kirinya Diamputasi

Mukhromin tersenyum gembira setelah selamat dari kanker tulang.
Sumber :

VIVA.co.id – Ingat Mukhromin (14 tahun) murid kelas dua SMP yang kaki kirinya diserang kanker tulang dan deritanya diungkap di rubrik ini dua bulan lalu? Waktu itu, selama berbulan-bulan bahkan hampir setahun, setiap saat dia berteriak kesakitan karena diteror ganasnya sakit kanker. Kini, sesudah kakinya dipotong, Mukhromin baru terbebas dari rasa sakit. Bahkan bisa mengobral senyum pada siapa saja.

Pergilah Dinda Cintaku

Ini kisah lanjutan Mukhromin. Bersumber dari Komunitas Pejuang Sedekah (KPS) yang bermarkas di Dermolo, Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Berkat bantuan tenaga dan finansial KPS, Mukhromin terselamatkan dari maut kanker tulang kaki/paha yang dideritanya. Mengingat orang tua Mukhromin yang petani, keadaannya miskin tak mampu mengobati anaknya.

Derita Mukhromin, siswa SMP Negeri 4 Kembang, Jepara, saat itu baru naik kelas dua. Diawali ketika berminggu-minggu tak masuk sekolah. Darmono, salah satu guru, datang ke rumah orang tua murid itu. Dia melihat Mukhromin tergeletak di balai-balai, tak berdaya dalam kesakitan. Lutut kirinya abses. Dia kerap berteriak memanggil-manggil emaknya, karena tak kuat menahan rasa sakit.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Dari Pak Darmono, info sakit Mukhromin sampai ke KPS. KPS pun turun tangan menghimpun dana dan sarana. Lalu membawa anak itu ke Rumah Sakit (RS) Ortopedi Solo yang berjarak 200 km dari desa Mukhromin pada 2 Agustus 2016 lalu. Setelah diobservasi pihak RS, ternyata ia harus dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK) Semarang, yang berjarak 120 km dari Solo pada 3 Agustus 2016.

Mukhromin ditempatkan di bangsal anak RSDK. Hasil diagnosa dokter, paha kiri Mukhromin menderita kanker agresif osteosarcoma stadium lanjut. Osteosarcoma jenis kanker tulang, yang suka menyerang remaja usia 20 tahun ke bawah. Kanker ini umumnya menyerang tulang besar seperti kaki. Meski dikategorikan kanker ganas, tapi mayoritas penderitanya dapat disembuhkan.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Hasil analisis medis menyebut, kanker osteosarcoma yang mengeram di paha kiri Mukhromin telah menyebar merasuk hingga jaringan syaraf, pembuluh darah, dan kulit. Perlu diambil tindakan ekstrem berupa amputasi atau pemotongan demi keselamatan jiwa pasien yaitu Mukhromin. Langkah operasi amputasi terhadap paha kaki kiri itu pun dilakukan para dokter RSDK pada pertengahan Agustus 2016.

Pasca operasi, Mukhromin menjalani proses kemoterapi. Hingga minggu ketiga September 2016, sudah enam kali dilaksanakan kemoterapi. Dampak dari terapi ini, rambut kepala anak itu rontok dan jadi gundul plontos. Walau begitu, Mukhromin merasa senang karena tidak lagi diteror rasa sakit. Dia kerap mengumbar senyum pada para anggota KPS yang membesuknya.

Mukhromin tinggal sementara di Rumah Sehati RSDK, hingga proses kemoterapi tuntas. Setelah itu, baru ia akan pulang ke rumahnya di Desa Madani Dudakawu, RT.02/RW.02, Kembang, Jepara. Biaya pengobatan bahkan biaya sekolah hingga lulus SMP pun ditanggung KPS, yang dihimpun dari para donatur. "Lihat saya sembuh, saya akan sekolah lagi," ujar Mukhromin dengan nada suka cita.

Menurut seorang pengurus KPS, sekeluarnya dari bangsal RSDK Semarang, Mukhromin diusahakan mendapat kaki palsu dan kursi roda. Dua piranti pembantu itu amat dibutuhkan, demi kelancaran dia bersekolah dan beraktivitas sehari-hari, agar tak bergantung pada pertolongan orang lain. “Kita masih mencari, siapa donatur yang berkenan membantu itu,” tambah pihak KPS. (Tulisan ini dikirim oleh Heru Christiyono Amari, Pati, Jawa Tengah)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya