Tidak Semua Rencana Dapat Terwujud

Ilustrasi mengatur rencana.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Detik demi detik terus berjalan, menit demi menit pun juga ikut berjalan, begitu juga dengan jam, minggu, bulan, dan bahkan tahun juga semakin berjalan. Manusia bertambah umurnya. Yang muda kelak akan menjadi tua, dan mereka yang tua kelak juga akan pergi bertemu dengan sang pencipta alam semesta ini. Yang muda akan mengganti yang tua, dan begitu pun seterusnya.

Pergilah Dinda Cintaku

Semakin berkembangnya zaman dan majunya teknologi, manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya dengan berbagai cara. Ada yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja untuk mencari uang, lalu membelikan barang-barang yang seseorang butuhkan tersebut dengan uang yang telah dihasilkannya. Tidak penting seberapa mahalnya barang yang dibelinya tersebut, yang penting seseorang tersebut bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Setidaknya uang dan barang yang telah dimiliki bisa menjamin hari tua orang tersebut kelak.

Semua orang pasti menginginkan hari tuanya tidak selalu dalam keadaan kesusahan. Memiliki uang yang banyak, rumah yang bagus dan besar, tanpa harus memikirkan uang kontrakan yang harus dibayar setiap bulannya, sebidang tanah yang siap dijual atau untuk diwariskan ke anak, cucu ataupun cicit, dan tidak lupa juga uang untuk berobat ke rumah sakit. Semua itu adalah sebuah rencana. Dan menurut pengalamanku, sebuah rencana tidak akan selalu dapat terjadi. Padahal rencana tersebut sudah kita atur sebaik-baiknya dan seindah mungkin.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Aku sering mengalaminya. Aku pernah merencanakan untuk masuk di sebuah universitas yang ada di ibukota Negara Indonesia ini, Universitas Indonesia. Namun apa daya, rencanaku tersebut tidak berjalan lancar. Aku malah menganggur selama 1 tahun setelah lulus dari SMK. Lalu setelah itu, aku menjadi mahasiswa di salah satu universitas swasta yang ada di kotaku. Sedikit menyenangkan bisa menjadi seorang mahasiswa, seperti mimpi dan keinginanku untuk meraih sukses dan menjamin hidup yang indah di hari tua nanti.

Namun, kali ini rencanaku untuk kuliah dan mendalami ilmu sastra, gagal total. Aku malah kuliah dan mendalami jurusan ilmu teknik sipil yang orang tua dan keluargaku inginkan. Itulah rencana, sebuah mimpi dan keinginan yang tidak selalu terjadi. Ada yang ingin kuliah di luar kota setelah lulus dari SMA/SMK, tapi malah tidak bisa karena keterbatasan ekonomi. Namun, ada juga yang tidak bisa mewujudkan mimpi dan keinginannya tersebut karena kekangan dari orang tua ataupun keluarga, contohnya saja aku.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Rencanaku untuk kuliah di luar kota masih ada, namun aku tidak tahu kapan itu akan terwujud. Di balik kekangan orang tua dan keluarga, aku sadar ternyata itu adalah sebuah pilihan terbaikku. Aku sadar karena aku belum bisa bersosialisasi dengan orang banyak, karena aku memang bukanlah orang aktif dan pandai bicara. Aku, si ‘Kuper’, kurang pergaulan. Begitu kata salah satu tanteku.

Rencana memanglah tidak selalu terjadi, namun sebuah rencana masih bisa diwujudkan jika ada niat, keyakinan, dan usaha. Aku tidak malu jika di umur 20 tahun ini aku baru bisa duduk di bangku universitas semester 1. Aku tidak malu jika aku ditanya, “Kenapa baru sekarang kamu kuliah?” Seperti yang aku katakan tadi, sebuah rencana tidak akan selamanya bisa terjadi, tapi sebuah rencana bisa diwujudkan kembali jika gagal pada sebelumnya. Karena kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan.

Dan sekarang, di sinilah aku. Sedang mengetik sebuah cerita yang nantinya akan dibaca oleh orang-orang yang mungkin akan termotivasi untuk mewujudkan mimpi dan keinginannya. Rencanaku memang belum terwujud, tapi setidaknya aku sudah memotivasi mereka untuk mewujudkan dan menyukseskan rencananya. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya