Partikel Mimpi dari Alam Ajaib

Ilustrasi pria orgasme.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Kanda adalah seorang fobia tidur yang tiba-tiba ingin tidur setiap hari, karena di dalam mimpinya bertemu Gadis. Kanda belum pernah bertemu wanita secantik Gadis yang memiliki kulit halus bagai kapas dan wajah seperti bidadari. Tidak hanya malam yang ditunggu-tunggu oleh Kanda, siang hari pun ia ingin sesegera mungkin untuk tertidur.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Aktivitas game online 24 jam telah ditinggalkan Kanda karena ia tak mau waktunya bersama Gadis terbuang percuma. Kanda merasa Gadis adalah nyata. Mimpi yang dianggap orang bunga tidur tidak bagi Kanda. Gadis selalu menunggu begitu pintu mimpi Kanda terbuka.

Kanda dan Gadis merajut kasih semakin mesra. Mereka bermain di taman bunga. Duduk di kafe penuh lampu temaram. Menjemput Gadis di rumahnya yang megah. Naik kendaraan pribadi mewah. Makan malam di hotel berbintang. Semua itu tak pernah Kanda alami semasa berada di dunia nyata. Kanda yakin mimpi adalah panggilan jiwanya untuk menemukan tambatan hati.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Di dalam mimpi, Kanda juga tertidur saking lelahnya kencan bersama Gadis. Kanda bermimpi di dalam mimpi. Di mimpinya kali ini, Kanda bertemu Dara. Kembaran Gadis yang berwajah judes dan berkulit gelap. Dara seakan tahu Kanda akan datang ke dalam dunianya. Kanda yang tidak menyukai Dara dimanipulasi untuk menyukai segala apapun yang dimiliki Dara. Dara mengunci pintu supaya Kanda tak bisa kembali ke mimpi pertama.

Jika Kanda tak bisa kembali ke mimpi pertama dan bertemu Gadis, Kanda pun tak akan bisa kembali lagi ke dunia nyata. Niat busuk Dara didengar oleh Gadis di mimpi pertama Kanda. Gadis memanggil-manggil Kanda untuk kembali ke mimpi pertama. Segala upaya dilakukan oleh Kanda untuk kembali ke mimpi pertama. Begitu Kanda terbangun di mimpi pertama, di rumahnya, Kanda langsung mencari Gadis dan memberitahu perihal tentang Dara.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Wajah Gadis tak suka saat Kanda mengatakan mengenai Dara. Gadis meminta Kanda untuk kembali secepat mungkin ke alam nyata. Kanda terbangun dengan terengah-engah. Kehidupan bahagianya telah terenggut begitu saja. Tiga hari berturut-turut Kanda tidak tidur sekejap saja. Di hari keempat, Kanda kandas. Tertidur dengan sendirinya.

Di mimpi pertama, Gadis menerima Kanda dengan wajah yang sulit dibayangkan. Gadis tak tampak lagi seperti seorang kekasih yang menunggu kekasihnya. Gadis terlihat seperti wanita yang menyimpan luka teramat dalam. Kanda yang diabaikan oleh Gadis ingin kembali ke alam nyata, namun tak bisa dilakukan karena fisiknya teramat lelah.

Kanda pun tertidur di kursi depan rumah Gadis saat menunggu kekasihnya yang tak kunjung keluar dari rumah. Tak berselang detik, Dara menghujam Kanda dengan kalimat-kalimat pamungkas. Kanda tersadar bahwa dirinya telah masuk ke dalam mimpi kedua. Mimpi yang tak mau ia terlibat langsung di dalamnya.

Dara menyandera Kanda di dalam sebuah gubuk pinggir kali. Gubuk gelap itu hanya diterangi oleh lilin yang menyala sebentar saja sebelum benar-benar padam. Kanda berulangkali ingin tertidur tetapi matanya tak terpejam. Suara hatinya mengatakan, jika ia tertidur tidak tertutup kemungkinan ia akan dilempar ke mimpi ketiga. Mimpi ke mimpi ke mimpi lagi. Kanda harus mencari celah keluar dari gubuk tersebut dan kembali ke mimpi pertama.

Kanda berteriak-teriak sekuat tenaga, namun hanya seringai macan yang terdengar. Kanda tak tahu kapan malam dan siang. Dari corong di atas kepalanya sebungkus roti dilempar tiga kali. Hanya itu tanda bahwa harinya dimulai atau diakhiri oleh malam. Tak sekejap saja mata Kanda berhasrat untuk tertidur. Semakin Kanda berusaha untuk tidur, semakin pekat bayangan Dara muncul di benaknya.

Semakin besar keinginan Kanda untuk kembali ke mimpi pertama, semakin kuat dorongan Dara mencengkeram leher Kanda. Ternyata, Kanda tidak seutuhnya terperangkap di dalam mimpi kedua. Belaian tangan Gadis di telinganya membangunkan Kanda. Gadis meminta maaf telah berbuat kasar kepada Kanda. Kanda menerima permintaan maaf Gadis dan mereka kembali menjalin kasih dengan sangat bahagia.

Kanda tak ingat untuk pulang ke alam nyata. Gadis memberikan semua keinginan Kanda. Harta dan tahta. Kanda bergelimangan emas permata, rumah megah, mobil mewah. Kanda bekerja sebagai bos di perusahaan yang memiliki gedung bertingkat 20 di Jakarta. Kanda bisa berlaku semena-mena kepada anak buahnya karena Gadis adalah jaminannya.

Kanda terbangun dari mimpinya. Ia merasa tak ada perubahan di warnet tempat bermain game online tersebut. Tabib, sang pemilik warnet menghampiri Kanda dan menyuruhnya pulang. Tabib mengatakan Kanda bermimpi teramat jelek dengan ucapan-ucapan sok romantis. Tanpa malu Kanda bercerita kepada Tabib mengenai pacarnya bernama Gadis dan wanita yang ingin memenjarakannya di dalam mimpi bernama Dara.

Sesaat Tabib tercenung, dan menarik Kanda ke dalam kamarnya di bilik belakang warnet. Tabib meminta Kanda tutup mulut dan menjalani terapi supaya tak pernah bermimpi lagi. Kanda tidak mau, karena baginya Gadis adalah segala upaya mencapai bahagia. Lagi pula apa kepentingan Tabib melarang Kanda bermimpi.

Tabib memberi falsafah sesuai ilmu alam bahwa tidak mungkin Kanda bahagia di dalam mimpi. Mimpi tetaplah mimpi. Tapi Kanda tidak terima. Gadis di dalam mimpi adalah nyata baginya. Kanda akan masuk kembali ke dalam mimpi dan membahagiakan Gadis. Namun, Tabib mengatakan bahwa jika Kanda tertidur lagi di dalam mimpi dan masuk kembali ke mimpi kedua sekali lagi, maka Kanda tak akan pernah bisa kembali lagi.

Kanda tidak percaya sampai akhirnya Tabib mengakui bahwa dirinya juga mengenal kedua wanita yang dimaksud Kanda di dalam mimpinya. Semula Kanda tidak percaya, namun begitu melihat tato mawar di punggung Tabib, Kanda terkesibak dan menyadari bahwa Gadis juga menorehkan tato yang sama di punggungnya. Kedua tato mawar tersebut sama persis.

Tabib bercerita dirinya hampir mati di tangan Dara. Pada dasarnya dunia Gadis dengan Dara adalah sama. Namun Dara mendapat hukuman dari kedua orang tuanya sehingga diasingkan ke mimpi tingkat dua. Dara selalu menghalangi kehidupan asmara Gadis, termasuk kisah cinta Gadis dengan Tabib. Salah satu sumpah Dara adalah membunuh pria yang dicintai Gadis dalam mimpi kedua. Jika pria itu masuk ke mimpi kedua dan berhasil ia bunuh maka Dara akan bisa kembali ke mimpi pertama.

Kanda tak percaya dengan apa yang didengarnya. Dara terlihat terobsesi dengan Kanda bukan untuk membunuh namun untuk bercinta. Tabib menawarkan solusi untuk Kanda kembali ke alam mimpi. Lima menit saja Kanda bermimpi berarti ia berada di alam mimpi lima tahun. Jika Kanda berhasil kembali, Tabib akan memberikan terapi supaya Kanda bisa mengendalikan mimpi. Kanda pun setuju.

Kanda masuk ke dalam mimpi. Tidak ada Gadis. Hanya tanah gersang. Berhari-hari Kanda berjalan di dalam hutan namun tak juga menemukan ada kehidupan. Malam berganti siang. Malam menggigil. Siang panas menyala. Binatang jelata mengeluarkan suara menakutkan. Kanda tetap fokus pada pencariannya. Ia yakin berada di mimpi yang benar. Di mana Gadis sedang menunggunya.

Di dalam semak, Kanda mendengar suara ratapan, tangisan, dan permohonan. Kanda mengintip dan menemukan Dara tersungkur ke tanah. Dara dikelilingi oleh tiga orang pemuda mabuk. Satu diantaranya menyobek pakaian Dara sehingga wanita itu nyaris telanjang. Ketiga pemuda itu menarik-narik Dara silih berganti. Kanda geram dan berusaha lari ke arah kejadian.

Seorang dari ketiga pemuda tersebut menoleh ke arah semak, seakan-akan mengetahui ada suara asing di sana. Wajah itu menyeringai. Kanda terkejut. Itu Tabib. Kanda menyibak semak namun tak menemukan apa-apa. Kanda terbangun dengan wajah basah disiram air es. Tabib duduk di sisi Kanda dengan wajah tegang. Tabib murka karena Kanda telah masuk ke mimpi yang tak seharusnya.

Akhirnya Kanda tahu mengapa Dara begitu membenci pria, bukan karena pria itu dekat dengan Gadis melainkan karena tiga pria telah merenggut kegadisannya, termasuk Tabib. Kanda meninggalkan warnet dan Tabib mengejarnya. Kanda ingin secepat mungkin mencari tempat aman untuk tertidur dan bisa meloncat langsung ke mimpi kedua. Baginya, Dara harus diselamatkan terlebih dahulu sebelum menjelaskan kepada Gadis apa yang terjadi kepada saudari kembarnya.

Pengejaran Tabib membuat Kanda tak bisa berkonsentrasi. Jalanan Jakarta yang macet membuatnya kelimpungan. Pada sebuah tikungan, truk besar membelok cepat dan menghantam tubuh Kanda yang terus melihat ke belakang. Kanda jatuh ke aspal. Kepalanya berdarah. Seringai Tabib tampak nyata sekali di belakang. Kanda tak akan mampu kembali ke alam mimpi.

Perhitungan Tabib salah. Biarpun Tabib telah berhasil membangunkan Kanda yang membongkar identitasnya, Tabib tidak tahu bahwa Kanda masih hidup. Tubuh Kanda dilarikan ke rumah sakit. Padahal, saat itu Kanda sedang bermimpi. Kanda duduk di rumah mewahnya. Ia makan sekenyang-kenyangnya supaya tertidur. Namun tubuhnya tak bisa lelah dan mengantuk sekalipun.

Gadis datang dengan mengenakan gaun malam. Gadis tampak cantik sekali. Mereka berdua berbincang cukup lama. Ibarat kekasih yang rindu kepada kekasihnya dalam waktu teramat panjang. Gadis meminta Kanda untuk tidak kembali. Kanda lantas menjelaskan kedatangannya kali ini.

Gadis tampak murka. Di mata Gadis, Kanda sama sekali bukan miliknya lagi. Kanda lebih mementingkan kepentingan Dara daripada Gadis. Gadis mengetahui hal itu akan terjadi sehingga ia menyiapkan kado manis untuk Kanda. Di dalam anggur merah yang diteguk Kanda terlebih dahulu telah ditaburi racun oleh Gadis. Kanda terkapar di lantai. Dengan penuh kemenangan Gadis mengatakan dirinya yang telah menyuruh Tabib dan kawan-kawan untuk memperkosa Dara lalu membunuhnya.

Dara itu saudara tiri yang patut dilenyapkan sebelum merampas harta kekayaan kedua orang tuanya yang terlebih dahulu meninggal. Kanda berusaha bangkit dengan tenggorokan sakit. Gadis menyeringai penuh kemenangan. Bagi Gadis, polisi yang datang tiba-tiba untuk mengungkapkan kebenaran ini akan segera mati. Tanpa Gadis sadari bahwa dirinya yang akan membusuk dalam mimpi.

Kanda menggapai-gapai Gadis, namun matanya memudar. Kanda kemudian ingat satu hal. Ia dalam mimpi. Cubit pipi untuk dirinya terjaga. Dan benar sekali. Kanda terbangun dan mendapati dirinya berada di ruangan serba putih. Di samping Kanda duduk dengan penuh harap Tabib dengan kepala tertunduk. Kanda kemudian menjelaskan bahwa dia telah mengetahui segalanya. Tabib tampak senang mendengarnya. Lalu Tabib memperkenalkan seorang wanita yang wajahnya mirip dengan Gadis dan Dara, Adora. (Cerita ini dikirim oleh Bairuindra)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya