Polisi Ganteng Ajak Penggemarnya Hibur Anak Pejuang Kanker

Brigadir Rendi tengah mewarnai gambar bersama anak-anak pejuang kanker.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Media sosial membuat seseorang mudah mendapatkan penggemar. Salah satu di antaranya adalah polisi ganteng Brigadir Rendi Bayu Widodo yang memiliki puluhan ribu followers di akun Instagramnya @rendibayurenot. Rendi pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan melakukan kegiatan positif bersama followersnya itu di bulan Ramadan ini.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Bersama para fansnya yang menyebut diri mereka “Sahabat Rendi”, polisi yang betugas di Divisi Humas Polri ini melakukan aksi sosial dengan menyambangi rumah singgah Yayasan Anyo Indonesia di Slipi, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.

“Saya memilih mengunjungi survivor kanker anak-anak karena tersentuh dengan kuatnya daya juang mereka. Meskipun masih anak-anak, mereka tidak menampakkan kesedihan,” jelas Rendi yang masih lajang. Tak sekadar berkunjung, Rendi dan para fansnya itu juga melakukan kegiatan amal dengan membagikan donasi. “Kebetulan kami mendapat titipan dan donasi juga dari ‘Sahabat Rendi’ yang tidak bisa hadir,” jelas Rendi.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Jumlah anak di rumah singgah tersebut biasanya mencapai angka 18 anak. Namun, sebagian sedang berada di rumah sakit menjalani perawatan, sehingga hanya ada delapan anak tersisa. “Hati kami tersentuh saat melihat mereka. Rambut mereka sudah tipis, bahkan ada yang sudah botak. Wajah mereka tampak pucat, tapi tetap menunjukkan perasaan bahagia ketika kami datang,” urai Rendi.

Acara dipenuhi kegiatan riang. Mulai dari menyanyi bersama dan lomba mewarnai hingga azan magrib terdengar. “Anak-anak tidak ada yang puasa, tapi mereka menemani kami yang buka puasa,” ucap Rendi. Rendi dan para sahabat juga mendengar kisah-kisah orangtua dari anak-anak itu yang membuat hati mereka kian tertegun dengan ujian yang harus dilalui keluarga survivor kanker ini.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Kebanyakan dari mereka datang dari tempat yang jauh dari rumah sakit. Sehingga daripada bolak-balik ke rumah sakit yang kadang menghabiskan waktu dan ongkos, mereka singgah di Rumah Anyo. “Para orang tua merasa salut dengan anak-anak mereka. Sebab saat menjalani kemo, anak-anak itu tampak ikhlas tidak mengeluh. Padahal orang tua tahu saat kemo itu sangat sakit,” tutur Rendi.

Harapan Rendi, kelak akan semakin banyak masyarakat yang mau melakukan aksi sosial di rumah singgah para survivor kanker anak-anak. Baik memberikan donasi maupun memberikan kegiatan positif yang mampu menghibur anak-anak itu. “Dengan mau bertemu saja, anak-anak itu sudah senang. Dan kebahagiaan anak-anak itu bisa membuat mereka melupakan ujian yang mereka hadapi walaupun mungkin hanya sesaat,” tutup Rendi. (Cerita ini dikirim oleh Bennyrhamdani)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018