Eloknya Anyaman Bidai dari Desa Jagoi Kalimantan Barat

Anyaman bidai dari Desa Jagoi
Sumber :

VIVA.co.id – Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Provinsi Kalimantan Barat, menyimpan kaya akan potensi kerajinan tangan, salah satu di antaranya adalah anyaman tikar, yakni bidai. Selama ini banyak yang belum tahu bahwa bidai adalah hasil produk masyarakat perbatasan RI-Malaysia di Desa Jagoi, Kalimantan Barat.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Mungkin Anda pernah melihat anyaman tikar bahan bakunya terbuat dari bahan alami yaitu rotan dan kulit kayu. Untuk pewarnaan biasanya digunakan daun kayu anyam. Tersedia dengan bermacam jenis motif dan ukuran panjang lebarnya tergantung pada selera para pelangan.

Tikar bidai adalah produk asli khas hasil para pengrajin masyarakat Desa Jagoi. Yang diwarisi turun temurun dari nenek moyang, zaman ke zaman, hingga sampai saat ini. Bide atau kasha adalah sebutan bidai dalam bahasa daerah Desa Jagoi.   

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Zaman dulu, tikar bidai digunakan untuk alas tempat tidur, ruang tamu, menjemur padi, sahang, dan hasil bertani lainnya. Selain itu, bidai juga dijual untuk kebutuhan keluarga. Untuk pemasarannya bidai ini dijual ke negara tetangga, Serikin Serawak Malaysia, hingga saat ini.

Sekarang bahan bakunya sudah langka dan sulit untuk didapatkan. Bahkan, untuk mendapatkan bahan bakunya pun pengusaha pengrajin membelinya dengan cara memesan bahan baku dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Manfaat bidai ini adalah sangat baik bagi kesehatan khususnya untuk gejala rematik. (Tulisan ini dikirim oleh Desa Jagoi)

Ramadan sebagai Rekonstruktor Social Behavior
Hari pertama saat berlangsungnya Mubes HIMSI UMI, Makassar.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Acara besar ini akan berlangsung selama dua hari.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2016