Mathlaul Anwar Serukan Perangi Bahaya Narkoba

Petugas gabungan BNN meggerebek narkoba. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Semua elemen dihimbau agar waspada dan peduli terhadap bahaya narkoba. Penyalahgunaan narkoba saat ini dinilai sudah darurat dan mengkhawatirkan. Narkoba merebak dimana-mana. Institusi pendidikan bahkan pesantren ditenggarai juga sudah disusupi narkoba.

BNN Dorong FKPPI Perangi Narkoba

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Mohammad Zen selepas rapat koordinasi dengan Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, Kamis (17/03). "Jika bupati dan anak mantan wapres saja sudah terlibat narkoba, bagaimana rakyat lainnya?” paparnya retoris.

Zen menduga bahwa fenomena narkoba ini seperti gunung es. Yang muncul ke permukaan hanya sebagian kecil, sementara yang tidak terekspos media mungkin lebih besar dan sangat mengerikan. "Saat ini kita sudah berada pada tahap darurat narkoba. Karenanya, semua pihak tanpa kecuali harus ambil peranan dalam memerangi bahaya narkoba ini," tegas Zen.

Ngeri, Korban Perang Narkoba di Indonesia Sudah 60 Orang

Bisnis narkoba diduga memiliki omset triliunan rupiah, melibatkan berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri. Dengan dana triliunan ini jaringan pengedar narkoba leluasa mengatur semuanya. Namun, negara tidak boleh kalah, negara harus hadir memberantasnya sampai tuntas sehingga negara ini bebas dari narkoba.

"BNN sebagai ujung tombak diharapkan lebih intensif lagi bekerjasama dengan berbagai pihak sehingga generasi kita terselamatkan dari bahaya narkoba," tambah Dekan Fakultas Agama Universitas Mathlaul Anwar tersebut. Ia juga menuturkan kalau semua institusi pendidikan termasuk pesantren harus bahu membahu dan digunakan sebagai instrumen untuk memerangi bahaya narkoba ini.

Malaysia Bantah Tak Mau Kerja Bareng RI untuk Atasi Narkoba

Mathla'ul Anwar karenanya menyambut baik kerjasama antara BNN dan Kementerian Agama yang akan mengembangkan pondok pesantren sebagai pusat informasi, konsultasi dan rehabilitasi narkoba. "Mathla’ul Anwar siap bekerjasama dengan BNN untuk memerangi bahaya narkoba ini dengan memberikan penyuluhan, konsultasi bahkan sebagai tempat rehabilitasi," pungkas zen.

Pada kesempatan lain, Ketua FKPP, Tubagus Masnun juga menyambut baik kerjasama Kemenag dan BNN ini. "Pesantren perlu memperkuat pengetahuannya tentang narkoba, karena ditenggarai saat ini pesantren menjadi sasaran pengedaran dan penyalahgunaan narkoba, seperti ramai diberitakan media beberapa hari ini," kata Tubagus.

Di beberapa pesantren ada yang sudah memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Poskestren ini dapat dikembangkan menjadi pusat informasi, konsultasi dan rehabilitasi narkoba dengan dukungan BNN. (Tulisan ini dikirim oleh Usep Mujani)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya