"Mas Geo, Sosio, dan Eko"

sosio
Sumber :

VIVA.co.id - Dalam disiplin ilmu sosial, kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial. Yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain. Otomatis akan timbullah suatu interaksi. Baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Contoh kecil ketika manusia ingin memenuhi kebutuhan biologis, pasti membutuhkan interaksi dengan orang lain.

Adanya dorongan untuk makan, adanya dorongan untuk mempertahankan keturunan, dan lain sebagainya. Jika manusia menganggap dirinya bisa hidup sendiri, maka manusia tersebut telah menyalahi kodratnya sebagai makhluk sosial. Oleh karena manusia adalah makhluk sosial, maka tidak bisa dipisahkan dari suatu masalah. Baik itu masalah geografis, masalah sosiologis, maupun masalah ekonomis. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1.  Mas Geo (Masalah Geografi)

Indonesia adalah negara yang kontur geografisnya sangan riskan akan suatu bencana alam. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah tanah longsor dan gunung meletus. Bagaimana tidak, jumlah gunung besar yang ada di Indonesia kurang lebih berjumlah 150 gunung.

Gunung api aktif di Indonesia pun menempati urutan terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 127 gunung berapi. Tak terhitung sudah, berapa banyak peristiwa tanah longsong dan gunung meletus sampai tahun 2015 ini. Salah satu penyebabnya adalah ulah tangan-tangan manusia yang jahil dan tak bertanggung jawab.

Penebangan liar membuat hutan gundul. Sehingga akar tidak bisa menopang tanah. Dan akhirnya, bencana pun tak dapat dihindarkan. Begitu mirisnya ketika melihat warga yang tinggal di kawasan rawan longsor dan gunung meletus.Selain fenomena tanah longsor dan gunung meletus, baru-baru ini terjadi bencana yang cukup besar dan menjadi bencana alam terparah sepanjang sejarah Indonesia. Yaitu kabut asap di Riau.

Ini merupakan akibat dari 20 ribu hektar lebih lahan yang terbakar. Tidak sedikit orang-orang termasuk pejabat yang lempar batu sembunyi tangan dalam hal ini. Jika kita menelaah penggalan lirik lagu Ebiet G. Ade, yang berbunyi :

"... Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
Dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya
Pada rumput yang bergoyang ..."

Kita akan tertegun dan merasa bersalah akan semua hal yang terjadi di alam Indonesia ini. Ini bisa jadi atau memang bahkan merupakan ulah dari manusia itu sendiri. Otomatis manusia lah yang harus bertanggung jawab atas semua hal ini. Stop Penebangan Liar! Stop Pembakaran Hutan! Gencarkan Program Biopori! Gencarkan Perogram Reboisasi!

2. Mas Sosio (Masalah Sosiologi)

Selain sekelumit masalah yang ada pada Mas Geo, Mas Sosio pun banyak permasalahan. Mulai dari tawuran, narkotika, miras, seks bebas, dan lain sebagainya. Ironisnya, hampir semua masalah yang ada di Mas Sosio, terjadi pada usia remaja/pelajar. Mengapa? Siapa yang harus bertanggung jawab? Bagaimana cara mengatasinya? Bayangkan, jika semua remaja terjangkiti virus penyakit sosial ini, apa yang akan terjadi?

Remaja yang seyogyanya memiliki pemikiran yang masih jernih dan kreatif, memiliki tenaga yang masih kuat, dan berpeluang untuk berkontribusi lebih untuk negara, apa harus direlakan begitu saja terjerumus? Tentu tidak! Di pundak remaja lah roda kemajuan negara berada. Remaja adalah nahkoda yang menjadi penentu apakah negara ini akan berlayar ke arah yang positif atau arah yang negatif.

Namun nyatanya, untuk menjalankan dan menggalakkan program perlindungan bagi para remaja, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seluruh komponen negara harus bersinergi dalam melaksanakannya. Ini adalah tanggung jawab bersama.

Kita harus membasmi sampai ke akarnya. Di antaranya rayuan teman, rasa ingin tahun, dan sikap mencoba-coba. Sosialisasi, seminar, pembuatan peraturan, harus lebih ditingkatkan lagi pergerakannya. Jangan sampai racun-racun luar menyebar luas di negara terncinta ini. Stop Tawuran! Stop Narkotika! Stop Miras! Stop Seks Bebas!

3. Mas Eko (Masalah Ekonomi)

Dibangding Mas Geo dan Mas Sosio, Mas Eko ini lebih banyak dan lebih riskan. Karena cakupan Mas Eko ini luas. Ada beberapa kasus yang terjadi pada Mas Eko ini, di antaranya pengangguran, pentumbuhan penduduk, dan inflasi.

Banti, Cerita Kepedulian Lingkungan dan Masyarakat Lokal

Pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang dikategorikan dalam golongan angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan, tapi belum dapat memperolehnya. Jika dipresentasekan, angka pengangguran terbuka pada Februari 2015 ini sebesar 5,81 %. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu 5,7 %. Namun, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2014 yang sebesar 5,94 %.

Selanjutnya adalah pertumbuhan penduduk. Negara Indonesia masuk 5 besar negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, maka imbasnya tingkat keseahteraan masyarakat akan rendah. Walaupun di Indonesia ada program Keluarga Berencana, namun program tersebut bisa dikatakan kurang efektif. Karena banyak masyarakat khusunya masyarakat awam yang berasumsi bahwa banyak anak banyak rezeki.

Untuk itu, dari Mas Geo, Mas Sosio, dan Mas Eko, pada hakikatnya merupakan akibat dari ulah manusia sendiri. Otomatis yang harus bertanggung jawab adalah manusia itu sendiri. Ketika usaha berjalan, harus diimbangi dengan do'a terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Supaya kehidupan masyarakat Indonesia khususnya kita, bisa damai, adil, makmur, dan sejahtera. Cerita ini dikirim oleh Ahmad Fauzi)

Sembilan Perubahan Kehidupan Sejak Ada Media Sosial

Media sosial memiliki bahasa yang berbeda dengan banyaknya tulisan.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2016