Trekking untuk Mencari Jejak Badak di Hutan Cigenter

Jejak Badak
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Setelah menyusuri sungai Cigenter dengan kanonya. Kini, saatnya saya melanjutkan perjalanan ke Hutan Cigenter, Ujung Kulon, Banten. Ya, ini waktunya saya dan rekan-rekan WWF serta media lainnya melakukan trekking di Hutan Cigenter. Lagi dan lagi, saya pun mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa di perjalanan fun trip kali ini.

Terakhir saya melakukan kegiatan trekking saat duduk di bangku SMA. Sekarang, saya bisa merasakan kembali sensasi trekking di tempat yang berbeda. Kali ini, trekking pun dilakukan di Hutan Cigenter. Setelah turun dari sampan, kami pun menanjak ke sebuah hutan. Setapak demi setapak kita lewati.

Fun trip trekking ini kita lakukan untuk mencari jejak badak, mulai dari jejak tapaknya, tempat tinggalnya, restoran, kebiasaan si badak saat di habitatnya, dan masih banyak lainnya.  Dengan dipandu oleh Bapak Ade, perwakilan dari anggota Rhino Monitoring Unit, kami pun menyusuri sudut demi sudut area dan melihat habitat badak di hutan Cigenter.

Terlintas dari pikiran, berani sekali saya bisa berkunjung ke hutan ini. Hal itu karena, saya tidak pernah sama sekali berkunjung ke tempat ini sebelumnya. Meskipun pada awalnya, saya merasa kaki terasa pegal, panas, dan lelah semuanya terbayar setelah melihat habitat badak di hutan ini.

Di sini saya menemukan habitat seekor badak untuk mempertahankan hidupnya dari beragam faktor ancaman-ancaman yang ada di dalam dan luar kawasan. Di hutan ini saya temukan beragam bekas jejak badak, meskipun bukan jejak tapak badak yang ditemukan.

Salah satunya adalah kubangan, tempat ini menjadi favorit bagi para badak memanjakan tubuhnya atau yang biasa kita kenal  dengan spa. Tak mau kalah dengan manusia, badak pun juga ingin memanjakan dirinya setelah seharian melakukan aktivitas. Sayang, karena sekarang sedang musim kemarau, kubangan ini pun mengering dan tidak ada lumpur yang menjadi favorit para badak.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Di kubangan inilah badak memanjakan dirinya dengan berendam atau mandi menggunakan lumpur. Dibutuhkan kurang lebih satu jam untuk mereka memanjakan diri. Biasanya, kegiatan ini mereka lakukan secara bergantian. Ketika sang induk sedang memanjakan diri di kubangan, anak pun harus menunggunya di atas, begitu juga sebaliknya. Badak biasanya akan mencari kubangan setelah dia mendapatkan pakan.

Setelah mengunjungi kubangan badak, saya dan rekan-rekan WWF serta media  pun langsung mengunjungi rumpang. Rumpang ini dikenal sebagai tempat restoran favorit badak saat mencari makan. Restoran badak ini memiliki luas kurang lebih 5 hektar.

Dengan luas 5 hektar ini, terdapat jenis tanaman pakan favorit badak. Mulai dari bayur (Pterospermum javanica), tepus (Ammomum coccium), rotan (Calamus sp.), dan masih banyak lainnya. Beruntung, di sekitar area restoran badak kami pun menemukan jejak bekas badak mencari makan. Terbukti adanya gesekan-gesekan di batang-batang pohon.

Di hutan Cigenter ini pun badak mulai terancam kesulitan mencari makan, hal tersebut karena adanya tanaman langkap yang sudah menutupi tempat badak mencari pakan. Langkap adalah jenis tanaman yang dapat mengganggu  pertumbuhan pakan badak. Langkap itu sejenis palem, yang keberadaannya tentu sangat mengganggu individu badak. Oleh karena itu, adanya langkap harus dibersihkan secara rutin agar tidak mengganggu aktivitas badak saat mencari makan.

Setelah membahas pakan badak, kini saatnya saya akan menunjukan kotoran badak yang sudah mulai mengering dan mengeras.  Biasanya kotoran badak akan mulai mengering setelah 15 hari dikeluarkan. Bentuk kotoran dari pada individu ini besar dan bulat. Percayakah Anda, ternyata kotoran badak memiliki 7 jenis rasa?

Menurut Bapak Ade dari Monitoring Rhino Unit mengatakan bahwa terdapat 7 jenis rasa yang ada pada kotoran badak ini. Perjalanan trekking pada hari itu pun berakhir setelah melihat kotoran si badak, dan kami melanjutkan perjalanan turun untuk menaiki kano kembali. (Cerita ini dikirim oleh Dian Lestari, Jakarta)

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016