Akhirnya Naskahku Sampai pada Tahap Akhir Penyelesaian

Amin.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Minggu ini, yaitu minggu kedua bulan November, naskah buku yang saya tulis baru saja selesai melalui proses self editing. Buat yang belum tahu, self editing itu adalah proses pengeditan naskah oleh sang author sendiri. Buat yang belum tahu juga, orang yang membuat sebuah karya dalam bentuk tulisan disebut author, bukan writer. Karena writer hanya bertugas menulis saja. Bisa menulis untuk menyalin tulisan yang sudah ada, atau yang lainnya. Yah, setidaknya itulah yang saya tahu.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Naskah yang tulisannya masih acak-acakan seperti sampah, sudah saya edit hingga dirasa cukup. Saya merasa senang sekali ketika benar-benar baru menyelesaikan proses mengedit. Yaitu ketika saya menekan tombol Ctrl dan huruf S di keyboard secara bersamaan untuk terakhir kalinya. Setidaknya itulah yang saya harapkan.

Lucunya, setelah saya menulis kata 'harapkan', di kalimat sebelum ini, saya secara tidak sengaja menekan tombol Ctrl dan huruf S seperti yang biasa saya lakukan ketika menulis di Ms. Word. Maklumlah, karena sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini dan sudah terbiasa menulis di Ms. Word.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Ketika menulis naskah, saya selalu menekan tombol Ctrl dan huruf S secara bersamaan karena saya takut lupa menyimpan naskahnya, jadinya baru menulis beberapa kalimat atau satu kalimat saja, saya selalu menekan tombol Ctrl dan huruf S untuk berjaga-jaga. Mungkin jika ada kata di dunia ini yang memiliki frekuensi lebih banyak daripada kata 'selalu', pasti saya akan menggunakannya.

Akhirnya karena begitu terus selama berbulan-bulan, tindakan tersebut malah menjadi reflek ketika saya selesai menulis sebuah kalimat seperti yang baru saja saya lakukan. Jauh sebelumnya, ketika saya sudah benar-benar yakin untuk mulai menulis sebuah naskah, saya membuat target waktu untuk menyelesaikan naskah tersebut. Saya pun membuat target selama 2 bulan, dari bulan Maret hingga Mei 2015. Harapannya sih, bisa menyelesaikan naskah tersebut tepat waktu, tapi kenyataannya malah baru selesai ditulis saat bulan Oktober kemarin.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Saya tidak menyalahkan siapapun, apalagi menyalahkan keadaan, tapi saya harus menyalahkan diri sendiri karena niat dan ketekunan menyelesaikan naskah memang berasal dari diri saya sendiri. Bukan orang lain apalagi keadaan. Jika kedua faktor itu ingin menyalahkan saya, sangat dipersilahkan. Tapi, memangnya bisa? Walaupun sudah dilakukan self editing, tapi itu baru pada bab 1 hingga bab 5 saja alias baru pada cerita bukunya saja. Sedangkan premis, sinopsis, profil  singkat, resume, dan lain-lainnya belum saya tulis.

Iya, saya harus menulis itu semua untuk meyakinkan first reader penerbit agar buku saya bisa lolos ke tahap berikutnya. Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tahu pengertian dari kata-kata di paragraf ini, jadi sepertinya saya harus menjelaskannya. Premis, adalah satu kalimat yang dapat mendeskripsikan seluruh isi buku kita. Sinopsis adalah rangkuman seluruh isi buku dalam beberapa paragraf. Resume adalah tulisan berupa keunggulan naskah kita. Sedangkan, profil singkat, yah, masa yang kayak gini aja nggak tahu. Itu loh, yang isinya biodata kita. Dan jangan lupa untuk mencantumkan pengalaman kita di bidang penulisan, lomba-lomba yang pernah dijuarai juga harus dicantumkan, dan blog kita juga jangan sampai ketinggalan.

Dalam menulis buku ini, saya merasa tidak perlu terlalu buru-buru untuk menyelesaikannya, yang penting setiap hari selalu ada kemajuan di naskah saya. Entah itu kemajuan dalam tulisan atau editannya. Tidak terburu-buru bukan berarti saya bisa bersantai-santai dan menelantarkan naskah beberapa hari atau beberapa minggu karena bosan atau malas melanjutkannya, tapi sersan aja. Serius, tapi santai. Lagi pula saya takut kalau terburu-buru, saya akan mengesampingkan isi cerita karena muncul rasa ingin cepat-cepat untuk menyelesaikan. Padahal isi cerita adalah elemen terpenting dalam sebuah buku.

Yah, menurut saya sih, lebih baik prosesnya lama tapi hasilnya memuaskan daripada proses cepat tapi hasilnya mengecewakan. Tapi kalau bisa cepat dan hasilnya memuaskan, kenapa tidak? Saya ingin menulis buku yang membuat orang yang telah membacanya akan menunggu-nunggu buku saya yang berikutnya. Walaupun proses penulisannya lama, tapi pasti mereka akan tetap menunggu karena isi cerita dari buku sebelumnya yang membuat mereka puas karena uang yang telah digunakan untuk membeli buku tersebut tidak sia-sia.

Oleh karena itu, ketika self editing, saya benar-benar memperhatikan detail sekecil apapun agar para pembaca bisa terus membaca sampai halaman terakhir. Maka dari itu, saya sampai menghabiskan satu bulan penuh hanya untuk mengedit lima bab saja. Sebenarnya sih saya juga ingin cepat-cepat menyelesaikan naskah, lalu mengirimnya ke penerbit. Karena saya ingin buku saya sudah terbit dan sudah bisa dibeli saat liburan semester anak sekolah. Karena apa? Karena merekalah target pembaca dari buku saya yang berisi pengalaman, kegelisahan, dan pemikiran saya yang semuanya bersangkut paut dengan sekolah.

Oleh karena itu, saya mohon doa kalian semua agar keinginan saya di paragraf ini bisa terwujud di tahun ini. Selama proses penulisan dan pengeditan naskah, saya sangat terbantu sekali dengan video-video kelas menulis yang dibuat oleh Alitt Susanto bersama Loop Telkomsel. Eh, atau Telkomsel Loop ya, yang benar? Yaa.. pokoknya itulah.

Mungkin buat kalian yang penasaran sekaligus ingin belajar tentang kepenulisan, bisa dibuka link kelas menulis 1, kelas menulis 2, kelas menulis 3, dan kelas menulis 4. Saya yakin, bahkan sangat yakin sekali kalau keempat video kelas menulis tersebut akan sangat berguna untuk kalian. Karena  sayapun begitu selesai menonton keempat video tersebut, membuat saya merasa kalau skill menulis saya lebih meningkat dari sebelumnya.

Saya juga tidak akan memberi tahu apa saja isi dari keempat video tersebut agar kalian sendirilah yang mengetahuinya. Jadi, silakan buktikan sendiri. Sekali lagi, saya mohon doa kalian agar naskah saya bisa benar-benar selesai dan siap dikirim di minggu ketiga bulan November atau lebih cepat dari itu dan diterima penerbit yang memang saya harap-harapkan. Kemudian sudah bisa dibeli saat hari pertama liburan semester anak sekolah. Karena tidak ada suatu hal yang tidak mungkin, jadinya saya meyakinkan hal itu. Amin. (Cerita ini dikirim oleh Ilham Irwinansyah)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya