'Rumah' untuk Badak Jawa

Badak Jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Badak Jawa menjadi salah satu hewan yang hampir punah, karena tinggal sedikit populasinya. Bila tidak dijaga kelestariannya, Badak Jawa akan tinggal nama yang hanya bisa dibaca di buku pelajaran anak sekolah dasar.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Sebagai salah satu hewan langka yang pernah hidup di Indonesia, tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi. Kita pasti ingin anak cucu masih bisa melihat seperti apa Badak Jawa itu, bukan hanya melihatnya dari gambar. Lantas, bagaimana cara agar kita bisa mempertahankan eksistensi sang badak?

Konon hanya tinggal 60 ekor Badak Jawa di seluruh dunia, di mana sekitar 50 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Jawa Barat. Haruskah para ilmuwan membuat kloning badak seperti dalam fim Jurassic Park agar badak bisa bertambah banyak? Tentu saja tidak.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Satu-satunya cara agar badak tetap eksis adalah mempersiapkan tempat baru untuk badak. Di mana tempat tersebut harus bisa menjadi “rumah” bagi mereka. Mengapa “rumah”? Agar mereka merasa seperti habitat asli mereka.

Seperti halnya gorila dalam film Mighty Joe Young, di mana Jill, sahabat Joe si gorila, mempersiapkan tempat baru untuk Joe berupa padang rumput yang luas, berbukit, banyak pepohonan, dan jauh dari rumah penduduk. Hal ini dimaksudkan agar gorila tersebut bisa hidup bebas, lepas, di alam liar.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Bagaimana jadinya bila gorila tersebut diberi tempat yang sempit di sekitar rumah penduduk? Tentunya akan sangat mengganggu. Bukan hanya untuk para penduduk, tapi juga gorila itu sendiri.

Selain itu, gorila tersebut akan stres, karena memang bukan seperti itu habitat aslinya. Gorila tersebut juga diincar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang akan memanfaatkannya. Jadi, Jill berusaha dengan sebaik-baiknya dalam mempersiapkan tempat baru untuk Joe.

Badak Jawa merupakan hewan herbivora yaitu pemakan tanaman, jadi “rumah” bagi mereka haruslah banyak pepohonan. Badak-badak tersebut bisa makan dari daun-daun yang jatuh atau tanaman-tanaman perdu yang bisa dijangkau. Di tempat tersebut juga harus ada kubangan lumpur, karena Badak Jawa sangat suka berendam di lumpur untuk mempertahankan suhu tubuh.

Bila dilihat dari kebutuhan-kebutuhan Badak Jawa sepertinya tempat yang cocok adalah di kaki gunung. Di mana gunung tersebut masih banyak hutan, sungai yang jernih, udara yang segar, tempat yang luas, tidak terlalu sering dirambah manusia dan masih banyak hewan liar lain yang hidup dengan baik.

Sehingga badak bisa hidup dengan nyaman. Tidak perlu melalui rekayasa genetik untuk mengembangbiakkan, karena hewan-hewan liar bisa mencari jalan sendiri  agar hidup dan berkembang.

Walaupun begitu, tetap harus ada pengawasan di sekitar kawasan “rumah” badak tersebut. Karena, walaupun sudah banyak yang mengetahui bahwa Badak Jawa menjadi hewan langka, masih saja ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang mengincarnya khususnya cula dari badak itu sendiri.

Para pencinta hewan langka khususnya badak, tentu tidak akan tinggal diam dan berusaha semaksimal mungkin untuk kelangsungan hidup badak. Mereka akan menjadi garda terdepan untuk menjaga eksistensi badak. Misalnya melalui sosialisasi pelestarian badak untuk warga sekitar “rumah” badak, ke sekolah-sekolah agar mencintai badak, dan lain sebagainya.

Indonesia itu indah, banyak yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Flora dan fauna yang beranekaragam ada di tanah kita, termasuk Badak Jawa. Marilah kita jaga amanat dari Tuhan ini dengan sebaik-baiknya. (Cerita ini dikirim oleh Wahyu Safitri, Semarang)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya