Mengintip Si Baju Besi di Rumah Mereka

Badak Jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Hewan ini tidak ingin dilihat banyak orang, mereka pun terus bersembunyi di dalam hutan. Meskipun kita datang berkunjung ke rumah mereka, kita tidak diperbolehkan untuk bertemu langsung untuk memberi salam dan menanyakan kabar.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Kita hanya boleh melihat mereka dari jauh. Itu pun masih ada syarat yang harus dipenuhi. Kita harus menginap selama 1 minggu di atas pohon dan tidak diperbolehkan untuk membersihkan diri. Mengapa? Agar aroma tubuh kita dapat menyatu dengan alam dan tidak terdeteksi oleh mereka. Ya, mereka adalah hewan yang berkulit tebal dan memiliki sebuah cula. Mereka adalah teman kita, si Badak Jawa.

Badak Jawa adalah salah satu hewan mamalia besar di Pulau Jawa yang tergolong langka dan dilindungi. Mereka memiliki sebuah cula kecil dan kulit yang tebal melipat seperti sebuah pelindung. Pada umumnya, badak merupakan hewan yang memiliki indra penglihatan yang lemah atau bisa dikatakan hanya sejauh 5 cm. Namun, dengan kekurangannya tersebut, mereka memiliki indra pendengaran dan indra penciuman yang tajam.

Kelebihan-kelebihan ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda dan makhluk hidup yang ada di sekelilingnya. Hewan lain atau predator pun sulit untuk mendekati mereka karena gerakan hewan lain (dan juga kita) dapat tercium dari bau yang dibawa oleh angin. Saat tidur pun mereka memperhatikan arah angin, karena mereka harus tidur membelakangi arah angin agar bisa mencium berbagai bau yang dibawa angin.

Badak banyak beraktivitas pada pagi dan sore hari. Umumnya mereka tidur di siang hari. Badak merupakan hewan yang tenang dan hidup secara individual. Namun, terkadang mereka senang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok kecil di tempat yang mereka sukai, yaitu kubangan lumpur. Badak senang berendam di kubangan lumpur untuk menjaga suhu tubuhnya. Badak merupakan hewan herbivora atau hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Biasanya mereka mencari tumbuhan seperti daun muda, bambu muda, ranting kecil dan buah-buahan.

Badak Jawa adalah salah satu dari lima jenis badak yang ada di dunia. Saat ini, habitat Badak Jawa berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Dulu, habitat Badak Jawa tersebar di kawasan Asia Tenggara sampai akhirnya habitatnya yang tersisa hanya di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Jawa pertama kali ditemukan di Ujung Kulon pada tahun 1861. Luas Ujung Kulon saat ini kurang lebih 78.000 Ha, cukup luas untuk melindungi berbagai hewan terutama Badak Jawa.

Hutan hujan tropis dataran rendah merupakan rumah yang tepat bagi Badak Jawa. Karena ia suka dengan air, maka tempat seperti alang-alang yang banyak sungainya dan tempat basah yang banyak kubangan lumpurnya menjadi tempat yang sering didatangi Badak Jawa.

Makanan Badak Jawa umumnya adalah tumbuhan yang tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari, Badak Jawa pun kerap keluar dari kawasan hutan yang lebat dan lumpur untuk mencari makanan. Selain pakan, Badak Jawa membutuhkan mineral dan garam. Kebutuhan mineral mereka dapat dari sungai, dan garam mereka dapat dari air laut.

Terdapat tumbuhan lain yang berpotensi untuk mengganggu vegetasi alami di rumah Badak Jawa, yaitu palma invasif, sejenis pohon aren yang pertumbuhannya banyak dibantu oleh musang dengan memakan biji dan menyebarkannya. Langkap palma invasif ini telah menutupi sekitar tiga puluh persen dari luas Taman Nasional Ujung Kulon dan belum ditemukan solusi untuk mengurangi tumbuhan ini.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Setiap makhluk hidup memiliki  rumah dan habitatnya sendiri, dan sudah nyaman tinggal di sana. Sama seperti kita. Setiap diri dari kita pasti nyaman berada di rumah masing-masing. Badak Jawa pun mempunyai hak untuk tinggal di tempat yang nyaman. Ujung Kulon mempunyai dataran rendah dan hutan hujan yang banyak. Air pun tersedia banyak mulai dari air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Semoga ketersediaan habitat di Ujung Kulon terus dijaga dan terus dikembangkan agar kebutuhan-kebutuhan Badak Jawa dapat terpenuhi.

Badak Jawa sudah dilindungi sejak dulu namun jumlah Badak Jawa sekarang masih terbilang sedikit. Mengapa? Apakah karena makanan mereka kurang? Masih diburu karena kulit dan culanya? Banyak sebab Badak Jawa masih berjumlah sedikit.

Banyak orang menyadari pentingnya melindungi hewan langka, dan orang sudah banyak mengetahui mengapa hewan tersebut termasuk Badak Jawa bisa menjadi hewan yang tergolong langka.

Kini saatnya kita bahu membahu mewujudkan aksi nyata dan dukungan kita untuk turut serta dalam konservasi hewan langka tersebut, jangan sampai kita menjadi egois dan mengambil serta mengeruk lahan di alam untuk kepentingan kita sendiri sebagai manusia. (Cerita ini dikirim oleh Asyafa Mutia R E – Bandung)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

KKN 136 UMM Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Serbuk Kayu
Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016