Ecovillage Ujung Kulon: Bertetangga dengan Rumah Badak

Spesies Langka Badak.
Sumber :
  • U-Report
<
Edu House Rayakan Harlah ke-8
p>
Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
VIVA.co.id - "Hilangnya badak di Indonesia berarti hilangnya spesies ikonis Tanah Air. Berarti, tak dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari pada anak cucu kita". Kalimat tersebut diucapkan oleh Efransjah selaku CEO
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Kalimat tersebut yang menggugahkan hati saya untuk mengetahui tentang spesies ini jauh lebih dalam. Tidak sekadar mengetahui namanya saja. Semakin mengenal spesies ini mendorong saya untuk ikut andil berkontribusi menjaga hewan langka ini. Salah satu bentuk partisipasinya ialah dengan menulis tentang spesies badak ini lalu menyebarkannya agar lebih banyak orang yang tahu.

Menurut saya, mengenal spesiesnya merupakan langkah awal sebelum mengenal rumah atau tempat tinggal yang baik untuk badak. Mengenal badak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di zaman sekarang ini sangat mudah untuk mendapatkan informasi apapun. Pengetahuan mengenai fauna langka ini sangat baik jika ditanamkan sejak usia dini, lewat dongeng atau disisipkan di pelajaran ilmu pengetahuan alam pada sekolah dasar.

Selanjutnya ialah mengenal rumah untuk badak, tentang semua kondisi baik dan buruknya. Rumah badak yang paling sering disebut-sebut salah satunya ialah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan habitat terakhir satwa langka Badak Jawa (Rhinoceros Sondanicus). Taman Nasional Ujung Kulon memiliki ekosistem hutan hujan tropis yang terluas di Jawa Barat dan sangat cocok untuk menjadi rumah bagi Badak Jawa.

Peresmian Ujung Kulon menjadi rumah untuk badak pastinya membawa pengaruh dan perubahan terhadap kehidupan penduduk desa yang telah ada pada kawasan dan masyarakat sekitar. Kawasan yang berada di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon ini disebut sebagai kawasan penyangga.

Kawasan penyangga ini merupakan "tetangga dari rumah badak", di mana kawasan ini terdiri atas kampung-kampung penduduk sebagai penghuninya. Mengenal badak sudah, mengenal rumahnya sudah, dan mengenal "tetangga dari rumah badak" ialah langkah selanjutnya.

Mengapa mengenal "tetangga rumah badak" penting?

Hal ini dikarenakan untuk kenyamanan dari rumah badak itu sendiri. Salah satu yang memengaruhi kenyamanan rumah badak ialah tetangga, dalam kasus Taman Nasional Ujung Kulon, kawasan penyangga mempunyai status sebagai "tetangga dari rumah badak".

Oleh karena itu, meningkatkan peran dari kawasan penyangga sangat diperlukan untuk membuat rumah badak semakin nyaman pun untuk mengatasi kualitas taman nasional ini agar tetap terjaga. Hal yang dapat dilakukan pada kawasan penyangga ini ialah dijadikan ecovillage atau kampung yang berbasis lingkungan atau ekologis.

Diharapkan dengan membangun kawasan ecovillage dapat meminimalisasi serta mencegah terjadinya gangguan terhadap kawasan TNUK. Kesimpulannya, membuat rumah badak menjadi nyaman merupakan cara untuk menjaga spesies langka ini. Mengetahui kondisi "tetangga rumah badak" yang dalam kasus ini ialah kawasan penyangga, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kehidupan penduduk "tetangga rumah badak" yang berada pada kawasan penyangga harus sejahtera agar terhindar dari timbulnya banyak permasalahan seperti tuntutan konversi lahan, perambahan, perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa langka, illegal loging, serta tuntutan kebutuhan hasil hutan. (Cerita ini dikirim oleh indahnurbaeti)

(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya