Cerita Tentang Si Badak

Ujung Kulon
Sumber :
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Badak diperkirakan sudah ada di muka bumi sejak zaman tertier (65 tahun yang lalu). Badak adalah salah satu species hewan yang khas akan bentuk dan sifatnya. Dari segi fisik, badak memiliki kulit umumnya berwarna coklat keabu-abuan dengan tekstur kulit tebal. Bobot badannya berkisar antara 600–2.300 kg, dengan panjang  2–4 meter dan tinggi 1,7 meter.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Badak jantan memiliki cula sekitar 25 cm sedangkan badak betina hanya memiliki cula kecil bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali. Bagian atas bibirnya meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting. Badak memiliki indera pendengaran dan penciuman yang hebat, namun indera pengelihatan hanya memiliki jarak pandang terbatas.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong


Jika dilihat dari sifatnya, badak termasuk hewan pendiam yang tenang dan penyendiri (soliter). Badak juga hewan yang setia terhadap pasangannya dan memiliki pola asuh anak yang baik. Badak betina akan mengasuh anaknya hingga anaknya dewasa dan matang secara seksual. Oleh karena itu, seekor badak betina hanya bisa punya satu anak dalam kurun waktu 4 – 5 tahun sekali. Badak cenderung tidak suka bertarung sehingga tidak memiliki musuh alami (predator).


Ironisnya yang menjadi predator badak justru adalah manusia yaitu para pemburu liar yang mengincar bagian-bagian tubuh badak untuk diperjual belikan secara illegal. Hal ini pula yang terjadi terhadap 2 jenis badak yang ada di Indonesia, yaitu Badak Jawa atau badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) dan Badak Sumatera atau badak berambut (Dicerorhinus Sumatrensis), yang populasinya terancam punah akibat ulah pemburu liar.


Pemerintah Indonesia sudah menetapkan Badak Jawa dan Badak Sumatera sebagai hewan yang dilindungi dan membuat areal konservasi dengan Rhino Monitoring and Protection Unit (RMPU) juga disertai penindakan hukum yang tegas bagi para pemburu liar. Hal ini diharapkan dapat menekan aksi para pemburu liar dan meningkatkan populasi badak.


Ujung Kulon di barat daya Pulau Jawa, dijadikan taman nasional sebagai habitat Badak Jawa sejak 1992. Tetapi dengan peningkatan populasi Badak Jawa sekarang, Ujung Kulon dirasa sudah terlalu padat sehingga para ahli merekomendasikan adanya habitat kedua bagi Badak Jawa. Sedangkan Badak Sumatera dapat ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Provinsi Lampung dan Bengkulu.


Habitat badak juga terancam oleh perambahan hutan yang dijadikan lahan-lahan pertanian, perusakan hutan dan pembalakan kayu secara liar. Ditambah dengan bencana alam yang sering terjadi, hutan yang menjadi habitat badak semakin berkurang. Hal ini sejalan juga dengan berkurangnya lahan mencari makan bagi badak yang memicu kasus masuknya badak ke ladang dan tempat pemukiman penduduk untuk mencari makanan.


Pemerintah khususnya Departemen Kehutanan bekerja sama dengan pihak terkait harus segera merehabilitasi habitat badak supaya tidak terjadi kepunahan. Masyarakat setempat pun harus diberi sosialisasi tentang cara menjaga dan mengelola kawasan tersebut sehingga tidak terjadi koflik kepentingan yang dapat merugikan semua pihak.
(Cerita ini dikirim oleh Lucia, Bandung)


(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?")


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya