Sumber :
- Cerita Anda
VIVA.co.id
- Teruntuk kamu yang ingin kita hidup beriringan, dari aku yang penuh harapan, Rhinoceros sondaicus dan Dicerorhinus sumatrensis
Tak terekam jelas kapan teman-temanku mulai menghilang dengan pesan tak berbalas. Tak terekam pasti kapan kehidupanku digeluti kegelisahan tanpa henti. Tak terekam baik kapan perjalananku penuh sesak, penuh pelik, penuh pekik, dan kini sudah tak terekam pula kapan benteng terbaikku benar-benar sudah di ujung cula.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Edu House Rayakan Harlah ke-8
Tak terekam jelas kapan teman-temanku mulai menghilang dengan pesan tak berbalas. Tak terekam pasti kapan kehidupanku digeluti kegelisahan tanpa henti. Tak terekam baik kapan perjalananku penuh sesak, penuh pelik, penuh pekik, dan kini sudah tak terekam pula kapan benteng terbaikku benar-benar sudah di ujung cula.
Baca Juga :
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Entah harus berbuah tanya siapa atau mengapa situasi seperti ini bisa terjadi. Seharusnya di sini kau tahu, aku adalah salah satu pemeran dalam rantai makanan yang penting dalam menjaga ekosistem agar tetap seimbang dan membaik. Kau pun seharusnya tahu ketika bentengku kau rusak, kelangsungan hidupku dan teman lain yang bergantung padaku juga berada dalam risiko di akhir nanti.
Aku ini termasuk mamalia, sama sepertimu yang memerlukan alam liar untuk tempat hidup dengan sesama. Aku hanya butuh rumput tinggi dan alang-alang sebagai tempat untuk tidur, bukan kasur kelas bintang limamu dengan balutan kemewahan sebuah selimut. Aku hanya butuh kubangan lumpur untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah penyakit atau parasit, bukan tempat dengan peralatan lengkap yang kau sebut rumah sakit.
Bentengku pun baiknya harus jauh dari segala aktivitasmu, menghindari adanya penebangan hutan, pembukaan lahan, dan fenomena musiman lain yang kau lakukan tanpa adanya tanggung jawab. Bukankah harusnya kita bisa hidup saling berdampingan tanpa harus adanya baku hantam dan bersitegang?
Hutan bagaikan benteng bagiku, jika bentengku kau rusak, lalu di mana ruang untuk aku bisa tumbuh dan berkembang. Jika bentengku terganggu, lalu bagaimana mengenai kestabilan populasiku dan teman-teman lain yang kian terbelenggu. Kau paham betul jika bentengku juga memiliki kegunaan yang nyata pada kehidupanmu.
Penyelamatan bentengku akan berdampak pada kelangsungan hidupmu dalam mengatur air yang kau butuhkan sehari hari, melindungi tempatmu berpijak dari erosi, melindungimu dari berbagai bencana alam yang memungkinkan terjadi.
Bukankah kau sendiri yang bicara simbiosis mutualisme dalam sebuah percakapan? Arti dari interaksi hidup yang saling menguntungkan? Lalu, mengapa tidak kau aplikasikan?
(Cerita ini dikirim oleh Nining Rahayu – Jakarta)
(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?")
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Entah harus berbuah tanya siapa atau mengapa situasi seperti ini bisa terjadi. Seharusnya di sini kau tahu, aku adalah salah satu pemeran dalam rantai makanan yang penting dalam menjaga ekosistem agar tetap seimbang dan membaik. Kau pun seharusnya tahu ketika bentengku kau rusak, kelangsungan hidupku dan teman lain yang bergantung padaku juga berada dalam risiko di akhir nanti.
