Selamatkan Habitat Badak, Badak Kita Warisan Dunia

Badak Jawa
Sumber :

VIVA.co.id - Sepekan yang lalu, saya menyaksikan siaran berita di salah satu televisi swasta dalam rangka memperingati Hari Badak Internasional (World Rhino Day) yang diperingati pada tanggal 22 September setiap tahunnya. Siaran berita tersebut mengungkapkan berbagai permasalahan pelik terkait habitat badak yang kondisinya semakin kritis dan memprihatinkan seiring berjalannya waktu.

Permasalahan ini sangat menggugah pemikiran dan hati kecil saya. Mengapa demikian? Hal pertama yang harus digaris bawahi adalah bahwa kita sebagai seorang manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang hidup berdampingan dengan alam dan segala ciptaannya yang maha dahsyat. Dan kedua, kita sebagai warga negara Indonesia yang hidup ditengah-tengah kekayaan alam Indonesia dan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa serta menikmati segala kenikmatan hasil bumi dan keindahan alamnya.

Namun, fakta yang terjadi adalah bahwa sebagian besar penyebab terganggunya habitat dan berkurangnya populasi badak dikarenakan kesalahan dan kecerobohan manusia Indonesia itu sendiri. Semakin tajamnya intervensi manusia yang merusak habitat badak merupakan wujud ketamakan manusia terhadap alam. Maka dengan demikian, peliknya permasalahan habitat badak tentu merupakan masalah bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Bukan hanya milik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, organisasi pecinta alam, donatur-donatur peduli lingkungan dan lain sebagainya.

Badak merupakan salah satu mamalia besar terlangka di dunia yang berada diambang kepunahan, khususnya spesies Badak Jawa. Saat ini, populasi badak di Indonesia mengalami penurunan. Menurunnya jumlah populasi badak di alam dipicu hilangnya habitat alami dan memburuknya habitat telah menghalangi pemulihan populasi badak. Serta adanya perburuan dan perdagangan badak yang semakin marak dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan mengambil bagian-bagian tubuh badak seperti cula, tulang dan kulit untuk dijadikan obat.

Rumah yang nyaman bagi badak adalah habitat hutan yang memiliki persediaan makanan bagi badak itu sendiri. Maka hilangnya habitat hutan sebagai rumah yang nyaman bagi badak juga mempengaruhi ketersediaan makanan bagi badak. Badak termasuk jenis binatang herbivora yang merupakan binatang pemakan tumbuhan dan berbagai macam spesies tanaman di hutan. Jika habitatnya hilang karena pembukaan lahan hutan yang digunakan untuk pertanian, perkebunan, pertambangan bahkan pemukiman,maka hal tersebut tentu akan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup badak.

Berbagai macam tumbuhan di hutan yang menjadi sumber makanan bagi badak pun akan hilang. Dengan demikian, diperlukan eksistensi kelestarian hutan untuk menjaga keanekaragaman tumbuhan sebagai ketersediaan makanan badak di rumahnya.

Perlu dilakukannya normalisasi fungsi hutan-hutan khususnya Taman Nasional di Indonesia sebagai habitat asli untuk keberlangsungan hidup badak. Sterilisasi hutan dengan mengembalikan fungsi hutan dapat menjadi solusi terkait rumah yang aman dan nyaman untuk badak dalam melangsungkan hidupnya serta perkembangbiakannya di masa yang akan datang. Karena pada dasarnya, badak sangat menyukai hutan yang teduh, asri dan lebat sebagai tempat bernaung dan berlindung dari para predator dan pemburu-pemburu liar.

Demi mewujudkan habitat tersebut dibutuhkan keseriusan dan partisipasi dari berbagai pihak. Pemerintah sebagai komponen utama melakukan pengawasan terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam merusak populasi badak. Pemerintah diharapkan dapat menegakkan hukum dan menindak tegas para pelaku kriminal dan perburuan terhadap badak.

Lembaga swadaya masyarakat sebagai komponen pendukung diharapkan mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka mengevaluasi konservasi badak dalam Taman-Taman Nasional dan membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pelestarian badak dan kelestarian hutan sebagai habitat asli badak sehingga populasi badak di alam tetap terjaga.

Dengan adanya upaya normalisasi fungsi hutan, kita dapat mengembalikan habitat alami badak seperti semula sehingga diharapkan dapat meningkatkan populasi badak. Karena badak merupakan hewan yang berkembangbiak secara alami di alam. Selain itu, sebagai manusia kita pun diuntungkan dengan alam yang tetap terjaga kelestariannya sehingga dapat menjadi warisan bagi anak cucu kita di masa mendatang.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Lalu apa yang harus dilakukan masyarakat awam untuk mendukung keselamatan habitat asli badak? Sangat sederhana. Perburuan terhadap satwa-satwa langka tidak akan marak terjadi jika tidak adanya politik uang yang menjadikan badak sebagai lahan penghasilan para pemburu “nakal”. Perburuan tersebut tentunya tidak akan terealisasi jika tidak adanya permintaan dari masyarakat.

Masyarakat harus benar-benar mengetahui dan paham bahwa perburuan terhadap satwa-satwa yang dilindungi adalah tindakan yang tidak dibenarkan untuk alasan apapun dan penegakkan hukum berlaku kepada siapa saja yang terkait di dalamnya. Masyarakat harus bersatu padu untuk mengatakan “Tidak” terhadap aksi perburuan liar badak untuk keperluan apapun.

Mari kita bersama-sama satukan hati untuk selamatkan habitat badak, khususnya Badak Jawa sebagai salah satu spesies asli Indonesia yang mulai langka. Mari Selamatkan Habitat Badak, Badak Kita Warisan Dunia...!! (Cerita ini dikirim oleh Firmansyah, Banten)

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016