Koridor, Salah Satu Pilihan Rumah untuk Badak Jawa

Ujung Kulon
Sumber :

VIVA.co.id - Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan manusia akan berbagai sumber daya kian meningkat. Eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran banyak dilakukan oleh pihak-pihak yang kurang bijaksana. Hutan, yang menjadi rumah dari berbagai macam spesies, mulai tergusur dan perlahan memasuki masa krisisnya. Salah satu spesies yang menerima dampak penggusuran ini adalah Badak Jawa.

Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) merupakan salah satu mamalia darat bertubuh besar yang menjadi simbol khas Indonesia. Dahulu, hewan ini tersebar di hampir seluruh gunung yang berada di Jawa Barat. Berbagai macam faktor seperti bencana alam, kompetisi dengan banteng, penyakit, perusakan habitat oleh manusia, serta perburuan liar menyebabkan populasi Badak Jawa kian menurun.

Kini, Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat Badak Jawa yang tersisa. Di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), populasi Badak Jawa yang tersisa tidak lah banyak, hanya sekitar 50 ekor dan pertumbuhan populasinya cenderung stagnan. Di TNUK sendiri, tidak seluruh kawasannya dapat menjadi habitat yang disukai oleh Badak Jawa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat dkk (2008) dari Institut Pertanian Bogor, Badak Jawa yang berada di taman nasional ini populasinya terkonsentrasi di Semenanjung Ujung Kulon, tidak tersebar merata di seluruh Taman Nasional.

Salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan salah satu satwa ikonik Indonesia ini adalah dengan menyediakan rumah baru yang dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya Badak Jawa. Pembuatan rumah tersebut tentunya harus memenuhi standar kelayakan dan kenyamanan bagi Badak Jawa. Bagaimanakah rumah baru yang baik tersebut?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat dkk (2008), Badak Jawa menyukai daerah yang cenderung datar serta tidak jauh dari area terbuka. Daerah ini dapat menjadi tempat yang nyaman untuk makan, minum, dan beraktivitas. Habitat yang sesuai untuk Badak Jawa juga harus memiliki makanan yang disukai hewan tersebut seperti tumbuhan areuy kacepot, bunga leuksa, bungburutu, canar, dan sebagainya.

Dalam mengatasi perubahan kondisi lingkungan, seperti perubahan suhu, Badak Jawa melakukan adaptasi dengan berendam di dalam kubangan dan minum dari kubangan. Perilaku tersebut mengindikasikan bahwa Badak Jawa membutuhkan habitat yang memiliki kubangan atau letaknya tidak jauh dengan kubangan. Selain membutuhkan kubangan air tawar untuk minum, Badak Jawa juga membutuhkan asupan garam mineral. Garam mineral ini diperoleh dari sumber air asin atau air payau. Oleh karena itu, habitat badak pun harus dekat dengan sumber air asin.

Untuk mencari atau bahkan merekonstruksi sebuah tempat agar sesuai dengan habitat yang disukai Badak Jawa memang tidak mudah. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, populasi badak di Taman Nasional Ujung Kulon tidak tersebar merata. Oleh karena itu, dalam pembuatan rumah yang nyaman untuk Badak Jawa, dapat dipertimbangkan untuk memanfaatkan tempat yang telah ada, yaitu Taman Nasional Ujung Kulon.

Selain penyediaan rumah baru, perlu diperhitungkan pula jalan menuju rumah tersebut. Dalam upaya konservasi ini, akan lebih baik jika Badak Jawa tersebut melakukan mobilisasi sendiri untuk menemukan rumahnya. Kondisi Badak Jawa yang terkonsentrasi di Semenanjung Ujung Kulon dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk membuat koridor yang menghubungkan Semenanjung Ujung Kulon dengan daerah lain di TNUK. Apa itu koridor?

Koridor merupakan penghubung suatu area dengan area yang lain. Dengan dibuatnya koridor, Badak Jawa dapat berpindah ke tempat lain yang disiapkan sebagai habitat barunya. Keuntungan dari pembuatan koridor ini adalah selain sebagai penghubung, koridor dapat juga berperan sebagai rumah baru Badak Jawa. Apabila Badak Jawa nyaman berada di koridor tersebut, maka secara otomatis koridor itu menjadi habitat barunya.

Dalam pembuatan koridor, tentunya harus memenuhi parameter-parameter tertentu agar disukai oleh badak, seperti memiliki tumbuhan yang menjadi makanan Badak Jawa, dekat dengan kubangan, berada di dekat area terbuka, serta cukup datar agar memudahkan mobilisasi Badak Jawa.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Koridor yang menghubungkan Badak Jawa di satu area dengan area lain dapat memperkecil kemungkinan inbreeding karena terdapat kemungkinan Badak Jawa dari tempat yang berbeda untuk bereproduksi. Koridor ini dapat berpusat di Semenanjung Ujung Kulon agar Badak Jawa yang terkonsentrasi di tempat tersebut dapat mudah bermobilisasi ke tempat lain.

Rumah yang nyaman untuk Badak Jawa tidak harus berupa rumah baru, namun habitat yang sudah ada sekarang ini dapat ditingkatkan kualitasnya agar hewan ini dapat hidup dan tetap lestari. (Cerita ini dikirim oleh Tyas Arum Widayati, Bogor)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016