Bagaimanakah Rumah yang Nyaman untuk Badak?

Ujung Kulon
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Home sweet home. Rumahku adalah istanaku, yang artinya adalah tidak ada tempat yang paling nyaman selain rumahku. Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang layak untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya termasuk untuk berkembang biak, tempat tinggal yang layak itu disebut dengan habitat.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Habitat dapat diartikan sebagai lingkungan atau kawasan yang dihuni oleh makhluk hidup, lingkungan atau kawasan tersebut lah yang menentukan keberlangsungan hidup suatu makhluk hidup.

Habitat yang layak adalah habitat yang dapat memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup itu sendiri, di dalam habitat yang layak, makhluk hidup dapat leluasa untuk bergerak, peka terhadap rangsangan, makan, bernafas, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, beradaptasi, beregulasi, dan melakukan ekskresi. 

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
Lalu, bagaimana rumah yang nyaman untuk badak? Badak merupakan hewan yang memiliki banyak spesies, setiap spesies memiliki jenis tempat tinggal yang layak baginya. 

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Badak adalah mamalia darat terbesar setelah gajah. Hewan bercula ini sekarang benar-benar sudah sangat sedikit keberadaanya. Saat ini, terdapat 5 spesies badak di dunia terancam punah, dua di antaranya ada di Indonesia. Berikut ke lima spesies badak yang tersisa sampai saat ini :

1. Badak Hitam (Diceros Bicornis Longipes)
Badak yang tinggal di Afrika ini terbagi lagi menjadi 4 sub-spesies. Sayangnya, pada tahun 2011, salah satu dari sub-spesies badak hitam telah dinyatakan punah, yaitu badak hitam Afrika Barat.

Dulunya, badak ini tinggal di Afrika bagian barat, tapi jumlahnya menurun drastis akibat perburuan liar. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature), sekarang hanya ada 4.848 ekor badak hitam yang masih bertahan hidup. 

Badak hitam bisa hidup mencapai 30–35 tahun di alam liar dan bisa mencapai umur 45 tahun di penangkaran. Beratnya 700-1.300 kg dengan tinggi sekitar 1, 5 meter dan panjang sekitar 3–3, 8 meter. Badak hitam punya dua cula. Cula pertamanya bisa tumbuh mencapai 0,5–1,3 meter, sedangkan cula kedua tumbuh sepanjang 55 centimeter.

2. Badak Putih (Ceratotherium Simum)
Sama seperti badak hitam, badak putih juga tinggal di wilayah Afrika. Jumlahnya masih lebih banyak dibanding badak hitam, yaitu sekitar 20.170 ekor. Walaupun lebih banyak, badak putih juga terancam punah karena perburuan liar. 

Badak putih selatan adalah yang paling banyak dari semua badak dunia dan benteng utamanya adalah di Afrika Selatan. Sekitar 11.600 badak putih selatan memiliki berbagai terputus yang telah dikurangi menjadi taman nasional, pelindung pribadi dan kawasan lindung lainnya. 

Secara historis mereka telah memiliki distribusi yang jauh lebih terbatas daripada badak hitam. Sekittar 94% dari badak putih liar hidup di Afrika Selatan, 4% tinggal di Botswana Namibia, Swaziland, Zambia, Zimbabwe, dan sisanya 2% berada di Kenya, Tanzania, dan Pantai Gading. 

Badak putih ditemukan di padang rumput savana dan di padang rumput yang diselingi pembukaan berumput. Akses terhadap air ini penting karena mereka lebih memilih untuk minum sehari-hari.

3. Badak India (Rhinoceros Unicornis)
Badak India atau the greater one-horn rhino adalah badak bercula satu yang tinggal di wilayah India dan Nepal. Tadinya, badak ini jumlahnya kurang dari 200 ekor di dunia. Lalu berkat perlindungan yang ketat, jumlah badak india kembali meningkat menjadi 3.333 ekor. Walaupun jumlahnya meningkat, perburuan liar badak India masih saja banyak terjadi.

Badak ini hidup di padang rumput dan hutan di kaki pegunungan Himalaya. Badak ini dapat berlari dengan kecepatan lebih dari 55 km/jam untuk periode waktu pendek dan juga merupakan perenang yang baik. Badak ini memiliki pendengaran dan penciuman yang tajam, namun, memiliki pandangan mata yang kurang.

4. Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus)
Spesies badak di dunia yang terancam punah berikutnya berasal dari Indonesia. Hanya negara kita yang menjadi satu-satunya tempat tinggal Badak Jawa ini. Menyedihkannya lagi, jumlah Badak Jawa saat ini hanya 35-44 ekor saja. 

Badak Jawa di Indonesia berada di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Para peneliti memperkirakan, Badak Jawa bisa hidup sampai dengan umur 30-40 tahun. Tinggnya 1,5–1,7 meter dan panjang 2-4 meter. Beratnya mencapai 900–2.300 kg. 

Badak Jawa terdapat di daerah barat pulau Jawa tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon. Tempat-tempat yang rimbun dengan semak dan perdu yang rapat serta menghindari tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari.

Hutan teduh dan rapat, seperti halnya formasi langkap disukai badak untuk bernaung dan berlindung dari kejaran manusia. Daerah jelajah untuk badak betina diperkirakan sekitar 10-20 km persegi dan untuk badak jantan diperkirakan sekitar 30 km persegi.

5. Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis)
Badak ini berbeda dari badak biasanya. Itu karena Badak Sumatera memiliki bulu di badannya. Ia adalah satu-satunya badak di wilayah Asia yang memilki dua cula. 

Jumlah badak sumatera terus menurun di 20 tahun terakhir. Badak Sumatera hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Sabah, Malaysia. Di Indonesia, jumlah Badak Sumatera kurang dari 100 ekor, sedangkan di Malaysia jumlahnya kurang dari 10 ekor. 

Tinggi badak ini mencapai 1-1,5 meter dengan panjang 2-3 meter. Beratnya mencapai 600–950 kilogram. Cula pertamanya bisa tumbuh mencapai 25-79 centimeter, sedangkan cula kedua tumbuh 10 centimeter. Panjang cula depan biasanya berkisar antara 25-80 cm, sedangkan cula belakang biasanya relatif pendek dan tidak lebih dari 10 cm.

Saat anak Badak Sumateralahir hingga remaja biasanya kulitnya ditutupi oleh rambut yang lebat berwarna coklat kemerahan. Bersamaan dengan bertambahnya usia satwa ini, rambut yang menutupi kulitnya semakin jarang dan berubah kehitaman. 

Habitat Badak Sumatera mencakup hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan, meskipun umumnya satwa langka ini sangat menyukai hutan dengan vegetasi yang sangat lebat. Badak Sumatera adalah penjelajah dan pemakan buah (khususnya mangga liar dan buah fikus), daun-daunan, ranting-ranting kecil dan kulit kayu.
 
Mereka lebih menyukai dataran rendah, khususnya di hutan-hutan sekunder di mana banyak terdapat sumber makanan yang tumbuh rendah. Badak Sumatera hidup di alam dalam kelompok kecil dan umumnya menyendiri (soliter). Habitat badak Sumatera di Gunung Leuser, terbatas pada hutan-hutan primer pada ketinggian antara 1000-2000 meter di atas permukaan laut.

Rumah yang nyaman adalah bagian dari habitat yang nyaman, namun kenyamanan habitat bagi badak juga harus ditunjang dengan pengamanan dan perlindungan yang ketat agar tidak terjadi perburuan liar. 

Pemerintah perlu memperketat pengamanan di seluruh taman nasional yang terdapat badak, karena selain melindungi badak juga dapat melindungi satwa yang lainnya. Selain badak dapat hidup bebas di alam liar, pemerintah dan pihak terkait perlu membuat penangkaran badak yang dibuat menyerupai habitat asalnya guna mengembangbiakkan badak agar tidak punah.

Pemerintah perlu melibatkan lembaga pendidikan terkait pelestarian satwa yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia untuk melestarikan badak, meningkatkan kualitas habitat di penangkaran, memanfaatkan teknologi untuk perkembangbiakkan, dan pengawasan secara berkala guna memantau keberlangsungan hidup badak.

Badak adalah salah satu hewan yang saat ini sangat dilindungi, kesadaran kita sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan yaitu harus dapat menjaga dan melestarikan badak.

Hal terkecil yang dapat kita lakukan untuk melestarikan badak adalah dengan menjadikan taman nasional sebagai tujuan wisata utama bagi keluarga, memperkenalkan badak dan satwa lain kepada anak dan cucu kita agar mereka turut serta mencintai dan menjaga badak sebagai hewan yang dilindungi.

Seiring dengan modernisasi yang terjadi saat ini, mari kita dekatkan keluarga kita kepada alam, manfaatkan teknologi sebagai sumber informasi untuk mengenal dan menjelajah alam, agar generasi kita tidak buta akan satwa dan potensi alam yang sesungguhnya sangat indah. 

Kita harus melek teknologi, tetapi kita juga harus melek bahwa alam di sekitar kita perlu kita jaga. Kita harusnya bersyukur, berbagai macam potensi alam di dunia yang hampir punah ada di Indonesia, salah satunya adalah badak. Karena Indonesia adalah surga bagi flora dan fauna untuk tumbuh dan berkembang biak, ini adalah amanah bahwa Indonesia adalah surga flora dan fauna yang seharusnya kita jaga. 

Apakah kalian, orang-orang yang tega memburu badak tidak merasa bersalah atas amanah yang diberikan oleh Tuhan untuk menjaga ciptaan-Nya?

Apakah kalian, orang-orang yang tega membunuh badak untuk kepentingan pribadi tidak merasa bahwa kalian telah membunuh masa depan generasi berikutnya?

Apakah kalian, para pemburu liar tega jika anak dan cucu kalian kelak juga menjadi pemburu liar yang selalu merusak, mencuri, serta membunuh apa yang seharusnya dijaga?

Semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi para pembaca, semoga semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk turut menjaga dan melestarikan alam, minimal alam di sekitar tempat tinggal kita, di mana pun kita berada, di situ lah kita harus menjaga alam. Sayangilah alam, karena itu adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Tuhan yang merajai seluruh alam semesta. (Indra Dwi Saputra, Palmerah, Jakarta Barat) 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya