Agar Badak Jawa Terhindar dari Kepunahan

Badak Jawa
Sumber :
  • Cerita Anda
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Istilah '
Pusing Pala Barbie'
Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
 agaknya cocok untuk menggambarkan kehidupan Badak Jawa yang kian hari memprihatinkan. Hal ini karena jumlah mereka yang semakin menyusut dan terdesak. Dewasa ini, permasalahan yang paling intens dibicarakan adalah mengenai pengadaan rumah yang nyaman untuk keberlangsungan hidup Badak Jawa.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Upaya menyediakan rumah yang nyaman dan aman bagi satwa bernama Badak Jawa ini tidak dapat ditunda lagi. Deretan panjang ancaman kepunahan seharusnya menjadi perhatian berbagai pihak. Kehidupan di hutan belantara sudah tak lagi menjadi pilihan yang bijak, aktivitas pemburuan liar terhadap satwa langka ini menjadi salah satu penyebabnya.

Pernyataan senada pernah disampaikan oleh Dr. Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF Indonesia, ia mengatakan “Badak Jawa harus segera dicarikan “rumah baru” sebagai habitat keduanya selain di Ujung Kulon. Ini adalah langkah mitigasi yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan populasi Badak Jawa di dunia.  

Sebagaimana yang telah dikatakan Dr. Arnold Sitompul, sebenarnya berbagai hal telah diupayakan guna menemukan rumah yang memadai bagi keberlangsungan kehidupan Badak, terutama Badak Jawa yang sudah terancam punah. Di Indonesia, populasi Badak Jawa bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dengan jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 60 ekor. 

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan wilayah yang cocok untuk habitat Badak Jawa. Namun, perlu dipertimbangkan lagi membiarkan Badak Jawa bertahan di Taman Nasional Ujung Kulon. Mengingat lokasi Taman Nasional Ujung Kulon yang berdekatan dengan Gunung Krakatau yang suatu waktu dapat meletus dan menghancurkan populasi satwa langka ini.

Disamping itu, di Taman Nasional Ujung Kulon, Badak Jawa harus hidup dengan dua kekhwatiran besar. Ancaman pertama adalah pemburu gelap yang menginginkan cula mereka, kedua jumlah asupan pakan alami yang kurang, karena Badak Jawa harus bersaing dengan banteng yang jumlahnya lebih besar dibandingkan Badak Jawa.

Melihat fenomena tersebut, maka keputusan menemukan rumah baru bagi Badak Jawa sangat perlu dilakukan. Hal ini karena, populasi Badak Jawa semakin terdesak. Berdasarkan penelitian awal World Wildlife Fund (WFF), tersebutlah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat sebagai rumah kedua yang cocok untuk Badak Jawa, karena lokasinya yang tidak terlalu jauh serta pernah menjadi habitat Badak Jawa. 

Tinggal di Taman Nasional Halimun di Gunung Salak setidaknya akan membuat Badak Jawa sedikit lebih nyaman. Hal ini karena Badak Jawa bisa bebas mencari makan tanpa harus khawatir bersaing dengan Banteng seperti di Taman Nasional Ujung Kulon.

Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk memilih Taman Nasional Halimun di Gunung Salak sebagai lokasi baru untuk rumah Badak Jawa, karena topografinya sangat sesuai dengan habitat Badak Jawa. Selain itu, lokasinya juga berada jauh dari gunung berapi, sehingga populasi Badak Jawa lebih aman berada di sana, dibandingkan tetap berada di Taman Nasional Ujung Kulon. 

Seperti halnya manusia ketika hendak pindah ke rumah baru, mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi rumah barunya. Begitu pula dengan Badak Jawa. Bukan perkara mudah memindah Badak Jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon ke Taman Nasional Halimun di Gunung Salak. Kekhawatiran terbesar adalah Badak Jawa tidak mampu beradaptasi dengan habitat baru mereka.

Namun, ada bebarapa hal yang bisa dilakukan guna mengoptimalkan pemindahan rumah Badak Jawa dan tentunya membuat mereka nyaman di rumah baru. Adapun hal-hal tersebut, yaitu :

1. Optimalisasi kubangan yang nyaman. Mengingat Indonesia sekarang berada dalam musim kemarau, maka perlu adanya upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk turut menjaga ketersediaan air bagi Badak Jawa.

Adapun upaya yang dilakukan dengan rutin mengontrol daerah kubangan. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kekeringan di daerah kubangan. Jika didapati kubangan dalam kondisi kering, maka petugas perlu melakukan penyaluran air menuju tempat-tempat kubangan tersebut.

Disamping itu, untuk menjaga kubangan tetap terisi air, dapat dilakukan dengan penggalian sumur di dekat kubangan yang berfungsi sebagai lokasi cadangan air, jika suatu waktu kubangan mengalami kekeringan. Kubangan yang nyaman akan mampu meminimalisir tingkat stres Badak Jawa, karena satwa yang satu ini umumnya lebih suka berlama-lama dalam kubangan. Selain untuk menjaga suhu tubuh, berkubang di lumpur juga dapat mencegah penyakit dan parasit.

2. Sistem keamanan habitat baru perlu ditingkatkan, agar meminimalkan aksi pemburuan liar dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memasang kamera pengintai lebih banyak.

Sebagai catatan, sebelum melakukan pemasangan kamera pengintai, petugas harus mengetahui jalur-jalur yang biasa dilalui Badak Jawa. Nah, upayakan agar kamera pengintai dipasang di jalur-jalur yang biasa dilalui Badak Jawa.

3. Ke depan, Badak Jawa akan berada di Taman Nasional Halimun Gunung Salak yang juga merupakan lokasi wisata, maka ada baiknya petugas menyiapkan jalur khusus untuk pengunjung agar tidak mengganggu aktivitas Badak Jawa.

Kita ketahui bersama, bahwa sifat dasar Badak Jawa adalah tenang dan pemalu, kecuali sedang berkembang biak atau seekor induk yang sedang mengasuh anakknya. Badak Jawa juga kerap menyerang manusia apalagi yang mengasuh anak. 

4. Pengelolaan Taman Nasional Halimun Gunung Salak juga harus memperhatikan ketersediaan pakan alami Badak Jawa. Di Taman Nasional Ujung Kulon ketersediaan pakan alami Badak Jawa sangat minim. Hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan tanaman Invasi langkap (Arenga Obtusifolia) di sekitar lokasi tumbuhnya pakan alami Badak Jawa. Tumbuhan tersebut menghalangi masuknya sinar matahari yang akhirnya menghambat tumbuhnya semak-semak dan ranting yang menjadi pakan alami Badak Jawa. 

Demikianlah upaya yang dapat dilakukan untuk optimalisasi rumah yang nyaman bagi Badak Jawa. Intinya, setiap makhluk hidup akan merasa aman dan nyaman jika kebutuhan pokok mereka telah terpenuhi.

Oleh karena itu, upaya yang dapat kita lakukan dalam rangka mendukung perkembangbiakan dan kenyamanan Badak Jawa adalah dengan memenuhi kebutuhan pokok Badak Jawa berupa penyedian pakan yang memadai serta rumah yang nyaman yang terbebas dari ancaman dan ganguan pihak lain, baik satwa lain maupun manusia. Ingat, Badak Jawa bukan sekadar satwa, tetapi ia adalah harta Indonesia yang patut dijaga.

Terakhir, upaya pelestarian Badak Jawa harus terus digencarkan, baik dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun dengan aksi-aksi yang mendukung pelestarian Badak Jawa. Kegiatan lomba menulis ini juga adalah wadah sosialisasi yang tepat bagi pelestarian Badak Jawa di masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mendukung situ-situs edukasi seperti viva.co.id serta organisasi peduli Badak Jawa seperti WFF. (Cerita ini dikirim oleh Siti Fatimah, Gorontalo) 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
VIVA.co.id
-

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya