Sang Hewan Bercula yang Membutuhkan Kenyamanan

Badak Sumatera
Sumber :
  • Dok. WWF

VIVA.co.id - Setiap tanggal 22 September, dunia memperingati Hari Badak Internasional untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kelestarian satwa yang yang satu ini. Terdapat lima jenis badak yang masih tersisa di dunia. Dua diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicherorinus Sumatrensis). Kedua jenis satwa langka ini dikategorikan dalam status kritis terancam punah (critically endangered species) oleh Daftar Merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Saat ini, populasi Badak Jawa hanya tersisa sekitar 60 ekor dengan komposisi 33 jantan dan 27 betina di alam. Tepatnya, di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Saya tinggal di daerah kawasan Taman Nasional, tepatnya Taman Naional Way Kambas Lampung. Salah satu keberuntungan, karena saya dapat melihat dan mengamati tingkah laku badak yang ada di Taman Nasional tersebut.

Badak di Taman Nasional ini sudah melahirkan satu keturunan baru, yang saat ini berusia 6 bulan. Andatu namanya, adalah keturunan Badak Sumatera Andalas dan Ratu. Kelahiran Andatu tidak terlepas dari peran petugas Taman Nasional Way Kambas yang selalu memperhatikan kondisi tempat tinggal sang hewan berkuku ganjil ini.

Ada pepatah mengatakan rumahku, istanaku. Mungkin, pepatah ini juga dapat diterapkan di dunia perbadakan. Sama hal nya dengan manusia, badak juga menginginkan kenyamanan untuk tempat tinggalnya. Jika membicarakan bagaimana rumah yang nyaman untuk badak jawabannya adalah hanya badak yang tahu, karena hanya mereka yang mengerti bagaimana kenyamanan yang mereka inginkan.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Tapi, kita dapat membantu memberikan fasilitas kenyamanan tersebut untuk sang Badak. Meskipun badak adalah hewan liar yang dilindungi, tapi pada faktanya badak juga membutuhkan campur tangan manusia untuk membantu keberlangsungan hidupnya.

Oleh karena itu, pertama rumah yang memberikan kenyamanan harus memiliki bahan makanan yang cukup untuk sang badak. Makanan adalah sumber mutlak untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Kedua, sumber air untuk badak meliputi sungai, danau, dan kubangan. Sumber-sumber air tersebut sangat penting untuk tempat minum dan berkubang. Aktivitas mandi dan berendam di dalam lumpur ini sangat penting untuk badak sebagai usaha dalam menurunkan suhu tubuh, beristirahat, menjaga kesehatan tubuh dari gigitan serangga, dan sebagai tempat minum serta membuang air seni.

Badak menyukai kubangan yang letaknya di daerah dengan penutupan tajuk yang relatif rapat, udaranya relatif sejuk, dan daerahnya tersembunyi. Lokasi yang tak sering berinteraksi dengan manusia juga menjadikan kenyamanan untuk badak. Badak juga memiliki privacy yang tidak selalu harus di-ekspose oleh manusia.

Dengan usaha-usaha tersebut, diharapkan dapat membantu memberikan kenyamanan untuk Badak. So, Let’s Save our Rhino, know them, respect them, and protect them! (Cerita ini dikirim oleh Lia Mustika, Lampung)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016