Rumah Idaman Badak

Ujung Kulon
Sumber :
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Dewasa ini sejak ditetapkan sebagai hewan langka yang hampir punah, kian hari kian menyusut, Badak Jawa seolah terancam akan keberadaanya, mulai dari pembajakan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, pertumbuhan penduduk sekitar yang mengganggu aktivitas hewan tersebut, sampai kepada penebangan hutan yang dapat merusak ekosistem alam dan juga kelangsungan hidupnya.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) ini sendiri merupakan salah satu mamalia besar terlangka di dunia yang ada diambang kepunahan. Dengan hanya sekitar 50 ekor individu di alam liar, spesies ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam (critically endangered) dalam Daftar Merah IUCN. Taman Nasional Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi Badak Jawa di Indonesia.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong


Populasi lain dari sub-spesies yang berbeda di Vietnam telah dinyatakan punah oleh karena perburuan untuk diambil culanya yang sangat berharga untuk pengobatan tradisional Tingkok dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara yang menyebabkan berkurangnya populasi Badak Jawa dan menghalangi pemulihan.


Status Badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia, yang diperkuat dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya Pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992. Badak Jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas dan separuhnya ketika berada di penangkaran. Meskipun pernah berada di daerah dataran tinggi, habitat aslinya biasanya di hutan hujan dataran rendah, rumput tinggi dan alang-alang yang banyak bersama kubangan lumpur.


Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak untuk menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah penyakit dan parasit. Badak Jawa tidak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan lebih suka menggunakan kubangan binatang lainnya atau lubang yang muncul secara alami dimana dia akan menggunakan culanya untuk memperbesar kubangan tersebut.


Badak Jawa merupakan hewan herbivora dan makanannya berasal dari bermacam-macam spesies tanaman terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh. Kebanyakan tumbuhan disukai oleh spesies ini tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari ketika menyusuri hutan dan tipe vegetasi lainnya tanpa pohon besar. Badak menjatuhkan pohon muda untuk mencapai makanannya dan mengambilnya dengan bibir atas yang dapat memegang. Badak diperkirakan makan sekitar 50 kg makanan per hari.


Sifat seksual Badak Jawa sulit dipelajari karena spesies ini jarang diamati secara langsung dan belum ada kebun binatang yang memiliki spesimennya. Betina mencapai kematangan seksual pada usia 3-4 tahun sementara kematangan seksual jantan pada umur 6 tahun. Kemungkinan untuk periode hamil diperkirakan muncul pada periode 16-19 bulan dan interval kelahiran spesies ini sekitar 4-5 tahun.


Tersadar akan hal itu, demi meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan badak, adapun beberapa langkah untuk menciptakan rumah yang nyaman bagi badak antara lain, perlunya kesadaran dari masyarakat setempat, tidak mempersempit ruang gerak dari badak itu sendiri, karena akan berpengaruh terhadap kondisi badak yang bisa membuatnya stres di samping faktor alam yang nyaman dan mendukung untuk memenuhi nutrisi badak, baik dari segi pengairan berupa kubangan lumpur atau sungai dan kawasan hijau yang didominasi pepohonan rendah.


Selain itu, luas habitat yang ideal untuk kelangsungan hidup badak jawa sekarang sekitar 50 ekorĀ  juga perlu diperhatikan dengan tidak teralu luas sehingga mengakibatkan pertemuan antara jantan dan betina bisa dilakukan dan besar kemungkinan melakukan perkawinan. Selanjutnya dengan dilakukannya translokasi (tempat badak dulu pernah tinggal) demi meminimalisir terjadinya kepunahan badak pada satu tempat yang terpusat.
(Cerita ini dikirim oleh Aprialdy Yehezkiel Sumardi, Jakarta)


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?"


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya