Rumah untuk Sang Badak

Badak putih (Ceratotherium simum), sumber: wikipedia
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Badak (Rhinoceros) punya masa hidup hingga 45 tahun. Namun, perburuan, perdagangan, degradasi lahan, dan hilangnya habitat menjadikannya mamalia paling langka di dunia terancam punah. Buktinya, badak termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam lembaga konservasi dunia, IUCN.

Peranan Uang dalam Hidup

Saat ini, ancaman terbesar bagi keberlangsungan hidup badak adalah hilangnya habitat badak. Hal ini terjadi akibat langsung dari pertumbuhan populasi manusia. Kebakaran hutan, ekspansi lahan perkebunan, dan penebangan ilegal telah menyebabkan semakin terdesaknya populasi badak menuju kepunahan. Agar satwa ini mampu bertahan hidup dan menjauhkannya dari kepunahan, dibutuhkan upaya-upaya serius dalam mengembalikan hutan untuk habitat badak.

Lalu bagaimana habitat yang nyaman untuk badak? Pertama, badak merupakan hewan herbivora dan makan berbagai macam spesies tanaman, terlebih tunas, ranting, dedaunan muda dan buah yang jatuh.

Pengumuman Pemenang "Cerita Anda Bagi-bagi Hadiah"

Sehingga, badak menyukai hutan rawa dataran rendah, khususnya di hutan-hutan sekunder di mana banyak terdapat sumber makanan yang tumbuh rendah atau rumput tinggi dan area tidur alang-alang yang banyak dengan sungai, dataran banjir besar, tempat basah dengan banyak kubangan lumpur dan tempat mendapatkan mineral. Sehingga hutan yang memiliki ciri seperti yang disebutkan di atas adalah rumah yang dibutuhkan badak.

Kedua, untuk menjamin keberlangsungan populasi badak di dunia diperlukan lebih dari satu habitat badak yang tidak boleh rentan dari bencana alam. Seperti Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak yang masuk ke genus yang sama dengan Badak India ini hanya memiliki satu-satunya habitat yakni di Taman Nasional Ujung Kulon.

Integritas yang Tinggi sebagai Harga Mati

Kondisi habitat Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon sangat rentan oleh bencana alam, karena lokasinya yang berdekatan dengan anak Gunung Krakatau. Jika suatu saat meletus dan menghancurkan habitat Badak Jawa, maka Indonesia akan kehilangan salah satu aset keragaman hayatinya.

Oleh karena itu, Badak Jawa membutuhkan habitat baru sebagai rumah kedua untuk menjamin kelangsungan populasi badak ini. Terakhir, manusia juga harus berperan dalam menjaga habitat badak agar satwa ini mampu bertahan hidup.

Masyarakat harus sadar betapa pentingnya kelestarian hewan langka ini. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat yang mengusik keberadaan mereka dan ikut menjaga habitat hewan bercula ini. Perburuan badak dan perusakan hutan harus dihentikan.

Tanpa langkah ini, badak tidak dapat hidup nyaman di habitatnya bila kehidupan badak masih diganggu oleh manusia. Apabila ketiga hal di atas dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah rumah yang nyaman untuk badak. Sehingga badak dapat hidup dengan baik dan diharapkan populasi badak jauh dari kepunahan. (Cerita ini dikirim oleh Santi Dwi Putri)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" 

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya