Rumah untuk Badak Kita

Badak Sumatera
Sumber :
  • Dok. WWF
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Indonesia memiliki berbagai kekayaan baik Flora, maupun Fauna. Salah satu fauna Indonesia yang saat ini sedang hangat diperbincangkan adalah Badak. Di Indonesia, terdapat dua jenis badak yang saat ini berada di ambang kepunahan, di antaranya: Badak Jawa dan Badak Sumatra. Namun sayangnya, saat ini populasi badak sangat terancam (
critically endangered
Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
) dalam daftar merah IUCN.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Badak di Indonesia, kian hari kian merosot jumlahnya, dikarenakan semakin maraknya perburuan liar yang dilakukan oleh para pemburu untuk memperoleh cula yang memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Perburuan ini diperparah dengan nilai jual cula badak yang semakin meningkat.

Selain itu juga, lingkungan serta habitat badak yang kian hari kian menyempit akibat peralihan fungsi ekosistem mereka menjadi perkebunan, perumahan, dan indusri atau bahkan tempat penampungan sampah. Ada hal lain yang sangat berpengaruh akan menurunnya jumlah populasi badak adalah rendahnya perkembangbiakan badak itu sendiri, badak mengandung selama 16 bulan dengan usia dewasa jantan untuk siap kawin adalah 6 tahun, sedangkan untuk betina 3-4 tahun.

Populasi badak yang semakin menurun dari tahun ke tahun, membuat pemerintah dibantu oleh WWF serta berbagai organisasi pecinta alam lain untuk ikut menambah dan melestarikan populasi badak. Beberapa cara yang dilakukan oleh WWF untuk menyelamatkan nasib badak dari kepunahan adalah dengan memasang beberapa camera trap di habitat badak, melindungi habitat badak dari alih fungsi lahan, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang nasib dari populasi badak. 

Saat ini habitat badak yang tersisa hanyalah Taman Nasional Ujung Kulon, sedangkan habitat badak yang lain telah rusak oleh tangan-tangan manusia tidak bertanggung jawab. Saat ini, beberapa ahli konservasi Badak Jawa sedang mencari habitat baru untuk badak, karena Taman Nasional Ujung Kulon telah mencapai batas daya dukung yang dapat dicapai.

Syarat yang harus diperhatikan oleh para ahli konservasi untuk badak adalah lokasi baru untuk badak harus sesuai untuk habitat badak. Rumah yang cocok untuk tempat tinggal badak harus beriklim tropis, karena badak berasal dari daerah beriklim tropis. Kemudian lokasi rumah baru untuk badak harus jauh dari pemukiman penduduk, karena badak merupakan hewan yang pemalu dan mudah stres.

Hal lain yang tak kalah penting adalah rumah baru untuk badak harus memiliki kubangan, karena seperti kita ketahui bahwa badak sangat suka berendam dan berkubang didalam lumpur untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap dingin dan melindungi diri dari parasit.

Tak hanya pemerintah, WWF, maupun organisasi pecinta lingkungan yang memiliki kewajiban untuk ikut menyelamatkan nasib badak dari kepunahan, tetapi kita semuanya memiliki kewajiban yang sama untuk ikut membantu menyelamatkan badak dari kepunahan. Dimulai dari hal sederhana seperti tidak menggunakan produk yang berbahan cula badak, serta mengurangi penggunaan plastic agar pengalih-fungsian habitat badak menjadi tempat sampah dapat berkurang. Save Our Rhinos! (Cerita ini dikirim oleh Alifia Nadzilla Azhaara, Surabaya) 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceri taanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya