Pencak Silat Indonesia Dikagumi di Noumea

Pencak Silat Indonesia Dikagumi di New Caledonia
Sumber :
  • Cerita Anda/Putri Utami
VIVA.co.id
Menko Polhukam Sebut Transaksi Judi Online 3 Bulan Pertama di 2024 Capai Rp 100 T
- Penampilan para pesilat dari Perguruan Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih cabang New Caledonia di akhir acara Festival Seni Beladiri: Festival des Arts Martiaux et Sports de Combat, yang diselenggarakan di Arene du Sud, Paita, New Caledonia telah memukau lebih dua ribu penonton mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa (25/07/2015).

5 Fakta Selebgram Chandrika Chika Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Diiringi suara gending Jawa modern, para pesilat yang berkewarganegaraan Perancis mampu menghipnotis penonton dengan hanya menggunakan tangan kosong dan dibantu tata olah nafas untuk mengolah energi tubuh mampu mematahkan beberapa benda keras seperti tumpukan beton, besi, pompa Dragon dan kikir. Selain itu, mereka juga memperagakan jurus silat praktis dengan menggunakan senjata tongkat serta tata perkelahian bebas.

Selain Narkoba, Ini Deretan Kontroversi Selebgram Chandrika Chika
Claude Japel, pemimpin dan pelatih Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih New Caledonia ini, tidak mampu menyembunyikan kegembiraannya seusai anak didiknya menyelesaikan pertunjukkan tersebut, yang mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton. “Sungguh membanggakan, kami tampil di puncak acara tersebut dengan sukses.” 

Pencak silat Merpati Putih mulai diperkenalkan di wilayah seberang lautan Perancis di Pasifik Selatan ini mulai tahun 1990. Dalam perkembangannya, saat ini Pencak Silat Merpati Putih New Caledonia telah memiliki 200 anggota tidak hanya diikuti oleh diaspora Indonesia saja, tetapi juga warga komunitas lainnya seperti keturunan Perancis, Kanak dan lainnya.

“Ini merupakan salah satu keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di New Caledonia, karena mayoritas anggota Pencak Silat Merpati Putih bukan berasal dari keturunan Jawa, justru berasal dari komunitas yang lain. KJRI Noumea akan terus memberikan dukungan agar pencak silat ini dapat lebih berkembang,” ujar Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta seusai memberikan selamat kepada para pesilat yang tampil. 

Ketua penyelenggara festival beladiri, Laurent Couturier menyampaikan kegiatan ini ditujukan untuk lebih memperkenalkan seni beladiri dari berbagai negara dan mendorong munculnya bakat-bakat baru di kalangan generasi muda New Caledonia. Lebih lanjut dikatakan bahwa inisiatif kegiatan ini mendapat respon yang sangat antusias dari berbagai perguruan seni beladiri dan masyarakat. 

“Festival des Arts Martiaux et Sports de Combat” untuk pertama kalinya diselenggarakan dengan menampilkan lebih dari 20 disiplin ilmu beladiri yang berkembang di New Caledonia. Selain Pencak Silat Merpati Putih dari Indonesia, juga tampil dalam acara tersebut antara lain Taek Won Do (Korea), Capoeira (Brazil), Karate, Aikido, Kendo, Judo, Jodo, Chanbara, Kyudo, Kendo, Nunchaku (Jepang), Taichi (Tiongkok), Von Dao (Vietnam), Krav Maga (Israel), Bokator (Cambodia), Fencing, Cascade (Perancis). 

Dalam festival seni beladiri ini, para penonton juga diedukasi dengan filosofi yang terkandung di dalamnya. Sebelum pertunjukkan berlangsung, dibacakan narasi berisi asal usul hingga makna yang terkandung dalam gerakan beladiri yang akan ditampilkan. 
(Putri Utami, Secretary of Consul General of the Republic of Indonesia in Noumea)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya