VIVAnews - Semenjak ditetapkannya tanggal 9 April melalui Keppres No 7 Tahun 2009 sebagai hari libur nasional, untuk pelaksanaan Pemilu, banyak pengamat yang mengkhawatirkan pemilu legislatif akan tidak banyak diikuti para pemilih.
Pasalnya, hari tersebut diikuti libur nasional tanggal 10 yakni wafatnya Isa Al-Masih dan hari libur reguler Sabtu Minggu pada hari selanjutnya. Hari libur pemilu sendiri sebenarnya sudah mengacu pada ketentuan Undang-undang 10 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 3 yang menyatakan bahwa hari pelaksanaan Pemilu DPR, DPRD dan DPD sebagai hari libur nasional.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri masih optimis libur pemilu akan dimanfaatkan oleh warga untuk menggunakan haknya memilih wakilnya pada hari yang telah ditentukan.
Adang Daradjatun, calon anggota DPR RI daerah pemilihan 3 Jakarta dari PKS menilai, tugas utama saat ini adalah meyakinkan masyarakat bahwa pemilu adalah kesempatan warga negara untuk menentukan perubahan bagi bangsanya.
Tugas ini, dengan melihat waktu yang sedikit, menjadi tugas yang harus diemban bersama-sama oleh partai dan pemerintah. Namun jika pun tidak berhasil, semua kembali kepada masyarakat sebagai warga untuk menggunakan haknya.
"Ini soal kepercayaan kepada partai dan calon yang akan dipilihnya", tegas Adang. Jika kepercayaan itu sudah ada, masyarakat akan dengan sendirinya datang ke tempat pemungutan untuk melaksanakan haknya memilih wakil-wakil yang dianggap layak, jujur dan dapat memegang amanahnya, lanjut Adang.
"Saya yakin, pada tanggal 9 April nantinya masyarakat akan datang ke TPS-TPS dan memilih wakil-wakil mereka demi perubahan kehidupan yang lebih baik," tutur Adang. "Manfaatkan kesempatan pemilu yang langka ini, baru setelah itu berangkat berlibur, Insya Allah" imbau Adang.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
