World Toilet Summit 2013

World Toilet Summit 2013
Sumber :

VIVAnews - Memasuki hari kedua penyelenggaraan, World Toilet Summit 2013 akan membahas berbagai isu mengenai toilet yang ditemui di berbagai tempat.

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Pada hari ini kegiatan Summit dibagi menjadi tiga track berbeda yang membahas beberapa hal penting mengenai toilet seperti masalah kebersihan dan kesehatan toilet di sekolah, di tempat-tempat pariwisata, tempat perbelanjaan, termasuk manfaat toilet bersih dan sehat bagi komunitas dan desain toilet yang baik. Seluruh topik di atas akan dibawakan oleh para pembicara yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Para peserta yang terdiri dari praktisi sanitasi dari dalam dan luar negeri tampak sangat antusias mendengarkan tiap sesi track yang dibawakan oleh para pembicara. Hal ini tidaklah mengejutkan karena pengetahuan yang mereka dapatkan di kegiatan ini akan mereka terapkan di tempat asal mereka sehingga memberikan manfaat terbaik bagi mereka.

 Unilever yang peduli dengan kebersihan dan kesehatan di sekolah, juga menunjukkan kepedulian mereka dengan mengundang anak-anak sekolah untuk berpartisipasi dalam program School sanitation, di World Toilet Summit 2013 ini.

Di salah satu sesi, misalnya di sesi Better Toilet, More Tourist, digambarkan bagaimana tempat tempat toilet yang bersih dan sehat akan mampu menarik lebih banyak pengunjung. Kampanye toilet bersih utamanya dilakukan di tempat-tempat tujuan wisata seperti Desa Wisata yang banyak bermunculan di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bali, Lombok, Sumatera Barat, dan lain-lain.

Program ini diperkenalkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI pada 2008. Tujuan diperkenalkannya program ini adalah untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar Desa Wisata tersebut.

Salah satunya adalah Desa Wisata Penting Sari yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Data Kemenparekraf menunjukkan peningkatan pengunjung yang signifikan dari sejak dimulainya program tersebut pada 2008. Jumlah pengunjung ke Desa Wisata Penting Sari pada 2008 tercatat hanya sebanyak 989 orang dan tahun lalu jumlah pengunjung meroket ke angka 30.389 orang. Salah satu yang mendorong lonjakan pengunjung ini adalah karena tingkat sanitasi yang baik.

Di bagian lain, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum RI, Djoko Mursito menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung terciptanya sanitasi yang baik di lingkungan masyarakat rural. Itulah sebabnya pemerintah menggalakkan program sanitasi berbasis masyarakat atau Sanimas.

Hingga tahun lalu, telah berjalan 572 program sanimas di 169 kota/kabupaten dan pada tahun ini, pemerintah hingga saat ini telah mengembangkan lagi 344 program sanimas di 180 kota/kabupaten. Tahun depan direncanakan akan berjalan 144 program sanimas di 85 kota/kabupaten.

Program ini terbukti berjalan dengan baik karena masyarakat benar-benar merasakan hasilnya. Di tempat-tempat ini fasilitas sanitasi menjadi lebih bersih, tidak berbau, dan enak dilihat. Program ini juga berhasil mengurangi praktik buang air besar sembarangan, mengurangi penyakit diare, dan memberikan ruang yang lebih besar bagi masyarakat untuk menjadi lebih baik.

Namun Djoko mengingatkan bahwa keberhasilan program ini ke depannya akan sangat bergantung pada masyarakat tempat program tersebut berada. Untuk itu, masyarakat perlu membentuk sistem yang tepat untuk memastikan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang telah terjaga. Program ini juga perlu diperluas agar bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi.

Sementara itu, Irvan Mahidin S. dari Radyatama selaku penyelenggara acara menyatakan bahwa pihaknya berusaha memberikan yang terbaik dalam penyelenggaraan event ini. “Kegiatan ini memberikan kita kesempatan untuk belajar sanitasi dari para pembicara baik lokal maupun internasional yang hadir. Saya harap kegiatan ini akan membawa nilai positif tidak hanya bagi para partisipan tetapi juga bagi masyarkat kota Solo secara umum,” ujar Irvan. 

Kegiatan World Toilet Summit 2013 hari ini diisi dengan kegiatan sosial budaya yaitu World Toilet Carnival atau Kirab Mertuturas, Kirab berawal dari kota barat berakhir di depan benteng Vastenberg. Acara kirab  ini diikuti oleh siswa-siswi sekolah dasar dan sekolah menengah sekota solo dan peserta World Toilet Summit 2013 " dengan penampilan  fragmen dari Mbah Merto Turas.

World Toilet Organization (WTO) didirikan pada tahun 2001 sebagai sebuah badan internasional bagi asosiasi toilet, pemerintah, institusi akademik, yayasan, badan-badan PBB dan perusahaan untuk bertukar pengetahuan dan peningkatan media dan dukungan perusahaan dalam upaya untuk mempengaruhi pemerintah untuk mendukung kebijakan sanitasi bersih dan kesehatan masyarakat.

WTO menyatakan hari pendiriannya pada tanggal 19 November 2001 sebagai Hari Toilet se-Dunia, yang dirayakan setiap tahun di seluruh dunia dan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran tentang keadaan toilet dan sanitasi. World Toilet Summit (WTS) yang diselenggarakan setiap tahun oleh WTO, telah diselenggarakan di Singapura, Bangkok, Moskow, Philadelphia, Beijing, Belfast, Hainan, New Delhi, Macau, Seoul, Shanghai, Taipei, Durban, dan 2013 ini di Indonesia.

Pada September 2000, para pemimpin dunia berkumpul di PBB di New York untuk mengadopsi Deklarasi Millenium PBB, berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan dan menetapkan serangkaian target - dengan tenggat waktu 2015 - yang dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs).

Meskipun sanitasi tidak disebutkan sebagai salah satu dari delapan tujuan MDGs, sanitasi merupakan area yang paling mempengaruhi setiap tujuanMDGs. Demi mencapai tujuan MDGs, sangatlah penting untuk menutup kesenjangan sanitasi.

Setelah terbentuknya World Toilet Organization, Indonesia diminta untuk membentuk sebuah organisasi yang secara resmi akan menjadi anggota World Toilet Organization. Ajakan WTO ini mendasari pembentukan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) yang didirikan oleh Ibu Naning Adiwoso dengan merangkul pihak-pihak yang peduli terhadap permasalahan kebersihan, kesehatan dan lingkungan hidup di Indonesia.

Organisasi Asosiasi Toilet Indonesia dibentuk dalam kapasitas berskala nasional dengan menggalang kepedulian berbagai pihak dan bersama-sama menciptakan Indonesia yang bersih, sehat dan ramah lingkungan.

dana asing

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024