Diskusi Mengupas Kualitas Caleg Muda Digelar

Ngomongin Politik (NgomPol)
Sumber :
VIVAnews
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
- Para pemilih muda yang berusia 17-30 tahun berjumlah sangat besar pada Pemilu 2014 mendatang. Data dari berbagai sumber menyebutkan bahwa minimal 30 % dari total pemilih yang terdaftar berasal dari suara pemilih muda. Telah banyak usaha yang dilakukan berbagai pihak untuk menyadarkan kaum pemilih muda tentang bagaimana mereka memegang peranan yang penting dalam pesta demokrasi tahun depan tersebut.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Namun banyaknya jumlah para pemilih muda pada Pemilu 2014 mendatang tidak serta merta diikuti dengan munculnya wajah-wajah baru sebagai calon legislatif yang akan bertarung memperebutkan kursi di parlemen. Berdasarkan pengamatan Lembaga Pemilih Indonesia dan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, sekitar 80-90 persen nama dalam DCT (Daftar Caleg Tetap) adalah mereka yang sudah pernah mencalonkan diri juga pada periode sebelumnya.
Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih


Perubahan susunan caleg dari DCS (Daftar Caleg Sementara) ke DCT juga tidak memberi perubahan signifikan karena masih banyak caleg bermasalah yang ternyata lolos dalam verifikasi KPU. Sebagai contoh, 36 nama caleg yang dinilai bermasalah dalam laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) masih masuk dalam DCT, bahkan beberapa ada di nomor urut pertama.


Terlepas dari maraknya wajah-wajah lama yang kembali bertarung di Pemilu legislatif mendatang, tak sedikit para politisi muda yang juga turut maju untuk ikut serta memperebutkan kursi di parlemen. Kehadiran para politisi yang berusia muda di bawah 30 tahun bisa dengan mudah ditemui dalam DCT.


Tentu saja kehadiran para politisi muda ini memberikan angin segar karena munculnya wajah-wajah baru yang memberikan alternatif bagi pilihan yang sudah ada selama ini. Tapi kehadiran para politisi muda ini bukannya tanpa pertanyaan.

Apakah yang menjadi motivasi mereka untuk menjadi calon legislatif?


 Apakah mereka punya kemampuan dan latar belakang yang mencukupi? Apa yang menjadi program kerja mereka? Bagaimana kita bisa yakin bahwa mereka bukan sekadar perpanjangan tangan dari para politisi senior? Apa yang membedakan mereka? Bagaimana mereka membiayai kampanye politik mereka?


Banyak sekali pertanyaan yang bisa terlontar mengenai partisipasi para caleg muda ini, maka dengan itu, Ayo Vote dan Provocative Proactive, bekerjasama dengan Majalah Indonesia 2014, kembali menggelar diskusi NgomPol (Ngomongin Politik) yang akan diselenggarakan pada: Jumat, 27 September 2013 di Atrium eX Plaza Indonesia, Jakarta. Jl. M.H Thamrim Kav 28-30 Jakarta Pusat, 10350.


Sebagai narasumber diskusi, akan hadir dua orang caleg muda, Rahayu Saraswati (27 tahun) dari Partai Gerindra dan Yoga Dirga Cahya (26 tahun) dari PAN. Sara memiliki kepedulian mengenai masalah perdagangan manusia sedangkan Yoga memfokuskan kampanyenya pada isu buruh migran. Keduanya dianggap sebagai representasi dari para caleg muda yang memiliki kualitas untuk berpartisipasi dalam pemilu mendatang.


Selain itu akan hadir juga sebagai panelis dalam diskusi, Yuniyanti Chuzaifah, ketua Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Yang akan bertindak sebagai moderator adalah Diani Citra, kandidat PhD dari Columbia University.


Seperti lazimnya diskusi NgomPol sebelumnya, akan ada juga selingan hiburan berupa pertunjukan musik dari Pandji Pragiwaksono dan stand up comedy dari Krisna Harefa.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya