Tradisi Perlon Unggahan di Banyumas

Acara makan besar dalam tradisi Perlon Unggahan
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews - Ramadan adalah bulan suci nan sakral bagi umat Islam. Banyak tradisi unik yang dilakukan untuk meramaikan Ramadan terutama di Indonesia, salah satunya Perlon Unggahan.

Di Festival Kuliner Ini, Bisa Icip 20 Jenis Soto Berbeda

Perlon Unggahan dilaksanakan seminggu sebelum Ramadan di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Perlon Unggahan dimulai dari mengunjungi makam Bonokeling tanpa alas kaki, dengan menjinjing 'Ambeng'.

Di makam Bonokeling tersebut, 6 Kasepuhan berdoa (ziarah) dengan khusuk. Kasepuhan tersebut terdiri dari Kasepuhan Kyai Mejasari, Kyai Padawirja, Kyai Wiryatpada, Kyai Padawitama, Kyai Wangsapada dan Kyai Naya Leksana.

Kronologi Bos Tembaga di Boyolali Tewas Dibunuh

Setelah itu, diadakan makan besar yang diramaikan oleh warga sekitar. Tersedia berbagai macam makanan tradisional namun yang pasti harus ada adalah nasi bungkus, serundeng sapi dan sayur becek (berkuah).

Dan uniknya adalah serundeng sapi dan sayur becek, harus disajikan oleh 12 lelaki dewasa. Ataupun dapat disesuaikan dengan jumlah korban sapi yang disembelih.

Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Termasuk yang Dicap Egois oleh Netizen

Setelah itu, biasanya para warga akan berebut makanan tersebut dengan mitos dapat menambah keberkahan di bulan Ramadan. Begitulah salah satu tradisi unik untuk menyambut dan meramaikan bulan Ramadan.

Semoga tradisi ini akan tetap lestari di tengah gencaran negatif globalisasi yang melanda generasi muda saat ini. (umi)

Suasana di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). (foto ilustrasi)

Percakapan Terakhir Mahasiswa STIP dan Senior Sebelum Dianiaya

Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024