Sekjen PBB Bentuk Jaringan Khusus Laki-laki

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengumumkan pembentukan sebuah jaringan khusus para laki-laki pemimpin. Jaringan eksklusif "Network of Men Leaders" ini bukan untuk memperjuangkan hak laki-laki, namun justru akan berkampanye melawan tindak kekerasan atas perempuan.

Menurut stasiun televisi BBC, Ban mendesak para tokoh pria untuk berpartisipasi dalam kampanye tersebut. Pasalnya, 70 persen perempuan di dunia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari laki-laki, yakni kekerasan fisik dan seksual.

Hal tersebut dikatakan Ban dalam peringatan internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan atau "International Day of Elimination of Violence Against Women," yang hari ini memasuki usia 10 tahun, Rabu 25 November 2009. Sebanyak 14 pemimpin sudah terdaftar dalam "Network of Men Leaders", termasuk Perdana Menteri Spanyol, Jose Luis Rodriguez Zapatero dan Uskup Desmond Tutu.

Sedangkan nama-nama baru yang akan bergabung adalah Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini, penulis asal Brasil, Paulo Coelho, dan Menteri Kehakiman Norwegia, Knut Storberget. Mereka semua telah berkomitmen untuk melawan kekerasan terhadap perempuan, kata Ban. Dia berharap kelompok ini akan terus berkembang.

Berbicara di markas besar PBB di New York, Ban meminta pria dan anak laki-laki di semua negara untuk bergabung dalam kampanye. "Saat kalian menyaksikan ada kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, jangan hanya diam melihat. Bertindaklah. Bantu mereka. Bersatulah untuk mengubah kondisi ini," kata Ban, Selasa 24 November 2009

Menurutnya, sangat tidak bisa diterima ketika begitu banyak perempuan mengalami kekerasan fisik dan seksual, sebagian besar dilakukan suami, pasangan, atau seseorang yang mereka kenal. Ban mengatakan, kaum pria harus saling mengajarkan bahwa pria sejati tidak menyiksa perempuan. Tempat perempuan, kata Ban, tidak hanya di rumah atau ladang tetapi juga di sekolah, kantor, dan lingkungan luar.

Uskup Desmond Tutu, penerima Nobel Perdamaian dari Afrika Selatan, berkata, "Kalian adalah lelaki lemah kalau kalian menggunakan kekuatan fisik untuk menyerang atau menyiksa perempuan. "Saya akan melanjutkan perjuangan hingga mati demi hak-hak perempuan dan anak-anak perempuan untuk bisa hidup bebas dari kekerasan dan perlakuan kejam," tandas Tutu.

5 Motor Vespa Bersolek di Indonesia Fashion Week 2024
Kasus Trabrakan beruntun teejadi di gerbang tol Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Polisi telah menetapkan sopir truk berinisial MI yang menjadi penyebab kecelakaan beberapa kendaraan di gerbang tol Halim sebagai tersangka.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024